MULAI BARU LAGI
Ya Tuhan, aku ini hamba-Mu
dan anak abdi perempuan-Mu.
Engkau telah mematahkan belenggu-belengguku.
Aku tidak mau mempersembahkan kepada-Mu suatu kurban pujian.
Hatiku, lidahku dan seluruh tubuhku harus memuji Dikau.
Siapa gerangan aku ini
dan bagaimanakah masa lampauku?
Betapa banyak yang buruk telah kulakukan,
kuucapkan dan telah kuinginkan.
Namun Engkau mahabaik dan mahamurah,
Engkau tahu betapa dalam aku terjerumus dalam kematian,
dan tangan kanan-Mu telah menghapuskan kehancuran
Aku-tidak-menghendaki-apa-yang-tidak-Kau-kehendaki,
dan juga karena
dari dalam hatiku, yakni karena
Aku-tidak-menghendaki-apa-yang-tidak-Kau-kehendaki.
Di manakah gerangan kehendak bebasku selama itu?
Dan dari tempat-tempat persembunyian mana saja
ia kini tiba-tiba muncul lagi,
sehingga aku mau membungkuk untuk menerima pikulan-Mu yang lembut
dan memberikan pundakku di bawah beban-Mu yang ringan,
O Kristus, Penolong dan Penebusku?
Sekonyong-konyong aku merasa senang
untuk menganggap semua hal yang tidak berarti itu
sebagai tidak menyenangkan hati.
Memang tadinya aku takut jangan sampai
aku kehilangan semuanya itu,
tapi aku senang
karena aku terlepas dari semua itu.
Hal itu terjadi karena Engkaulah yang menjauhkannya,
dan ganti semua itu Engkau sendirilah yang masuk ke dalam hatiku:
Engkaulah yang lebih menyenangkan daripada segala kenikmatan,
lebih terang-benderang daripada segala terang;
lebih terhormat daripada segala hormat.
Jiwaku telah dibebaskan dari segala pikiran yang merisaukan,
keinginan akan hormat,
kehausan akan harta benda,
rangsangan nafsu kenikmatan,
sehingga aku hanya dapat bernyanyi bagi-Mu,
kemegahan, kekayaan dan keselamatanku,
Ya Allahku dan Tuhanku.
(St. Augustinus dari Hippo)
Ya Tuhan, aku ini hamba-Mu
dan anak abdi perempuan-Mu.
Engkau telah mematahkan belenggu-belengguku.
Aku tidak mau mempersembahkan kepada-Mu suatu kurban pujian.
Hatiku, lidahku dan seluruh tubuhku harus memuji Dikau.
Siapa gerangan aku ini
dan bagaimanakah masa lampauku?
Betapa banyak yang buruk telah kulakukan,
kuucapkan dan telah kuinginkan.
Namun Engkau mahabaik dan mahamurah,
Engkau tahu betapa dalam aku terjerumus dalam kematian,
dan tangan kanan-Mu telah menghapuskan kehancuran
Aku-tidak-menghendaki-apa-yang-tidak-Kau-kehendaki,
dan juga karena
dari dalam hatiku, yakni karena
Aku-tidak-menghendaki-apa-yang-tidak-Kau-kehendaki.
Di manakah gerangan kehendak bebasku selama itu?
Dan dari tempat-tempat persembunyian mana saja
ia kini tiba-tiba muncul lagi,
sehingga aku mau membungkuk untuk menerima pikulan-Mu yang lembut
dan memberikan pundakku di bawah beban-Mu yang ringan,
O Kristus, Penolong dan Penebusku?
Sekonyong-konyong aku merasa senang
untuk menganggap semua hal yang tidak berarti itu
sebagai tidak menyenangkan hati.
Memang tadinya aku takut jangan sampai
aku kehilangan semuanya itu,
tapi aku senang
karena aku terlepas dari semua itu.
Hal itu terjadi karena Engkaulah yang menjauhkannya,
dan ganti semua itu Engkau sendirilah yang masuk ke dalam hatiku:
Engkaulah yang lebih menyenangkan daripada segala kenikmatan,
lebih terang-benderang daripada segala terang;
lebih terhormat daripada segala hormat.
Jiwaku telah dibebaskan dari segala pikiran yang merisaukan,
keinginan akan hormat,
kehausan akan harta benda,
rangsangan nafsu kenikmatan,
sehingga aku hanya dapat bernyanyi bagi-Mu,
kemegahan, kekayaan dan keselamatanku,
Ya Allahku dan Tuhanku.
(St. Augustinus dari Hippo)
No comments:
Post a Comment