pdt. nindyo, syukur saya pada tuhan atas apa yang tengah anda dan kawan2 kerjakan bagi raja kita, kristus yesus makin bertambah. indah sekali persekutuan yang terjalin di gkmi. salut! di christian reformed churches di north america pada event2 menjelang natal pun mendekorasi sanctuary mereka dengan icon-icon. kalau sedang mampir ke indonesia, saya akan berusaha untuk berkunjung ke gkmi tempat anda melayani. btw. apa di sanctuary anda icon pantocrator, dan sejenisnya, selalu dipasang? kalau begitu, apa anda sedang berupaya integrate tradisi orthodox timur dengan tradisi mennonite anda, atau gimana? please advise.
Saya sangat terhormat bila Bapak berkenan mampir ke GKMI Kudus, di mana saya melayani.
Bapak telah mahfum, saya berasal dan melayani di gereja Mennonite. Dan tradisi yang diwarisi sebenarnya lebih dekat ke Reformasi Zuerich, dari Zwingli, karena leluhur Anabaptis terlahirnya di kota itu. Maka, tipikal auditory itu masih kental, tak ada ornamen atau hiasan, banner dsb. yg dipasang di sanctuary. Sebenarnya kalau di sini, masalahnya tidak tahu menahu dengan teologi ikon dan tidak pernah diajarkan oleh para pendahulu mengenai theological arts ataupun esthetical theology.
Apalagi di kota kecil Kudus, yang dinamika dan mobilitas kurang, maka irama hidup "kalau begini sudah jalan baik, kenapa mesti yang aneh2" kental sekali di gereja yang usianya menginjak 88 tahun di Desember yad. Maka, tak mungkin menempel secara permanen ikon2 di sanctuary.
Dalam pada itu, sanctuary komisi remaja, kami hias fully iconic. Saya tidak ragu memajang ikon Theotokos, malaikat, di samping Christos Pantokrator dsb. scr. permanen. Saya ajak para remaja menghias ruang dengan banners ikon2 tsb. Ber-Taize menggunakan ikon sudah integral.
Dari remaja, saya dapat sedikit bergerak untuk memberi dinamika dan warna kepada ibadah gereja. Kami mulai undang jemaat umum hadir dalam Taize yang diadakan berkala, setiap events khusus gerejawi.
Pertanyaan ttg integrasi Ortodoks Timur dan Mennonite: itulah yang saya sedang pikirkan, Pak! Mennonite telah bercakap dengan Reformed, Baptist, Methodist, Pentecostal-Charismatic, Katolik, tetapi belum dengan Ortodoks Timur.
Jika Tuhan memberi kesempatan untuk studi lanjut, saya akan mencoba meretas jalan bagi dialog dua tradisi yang tidak pernah mengenal satu dengan yang lain. Bila dengan Reformed dan Katolik, tajuk perjumpaan itu adalah "toward healing of memories," saya pikir adalah hal yang baru bagi tradisi kami untuk berkenalan dengan tradisi Ortodoks Timur. Saya sedang terus mendoakannya.
Sekali lagi, saya akan sangat gembira bila Bpk. berkenan meluangkan waktu untuk ke Kudus dan melihat2 tempat pelayanan saya.
pdt. nindyo, syukur saya pada tuhan atas apa yang tengah anda dan kawan2 kerjakan bagi raja kita, kristus yesus makin bertambah. indah sekali persekutuan yang terjalin di gkmi. salut! di christian reformed churches di north america pada event2 menjelang natal pun mendekorasi sanctuary mereka dengan icon-icon. kalau sedang mampir ke indonesia, saya akan berusaha untuk berkunjung ke gkmi tempat anda melayani. btw. apa di sanctuary anda icon pantocrator, dan sejenisnya, selalu dipasang? kalau begitu, apa anda sedang berupaya integrate tradisi orthodox timur dengan tradisi mennonite anda, atau gimana? please advise.
ReplyDeleteYtk Bp. Pdt. Agus,
ReplyDeleteSaya sangat terhormat bila Bapak berkenan mampir ke GKMI Kudus, di mana saya melayani.
Bapak telah mahfum, saya berasal dan melayani di gereja Mennonite. Dan tradisi yang diwarisi sebenarnya lebih dekat ke Reformasi Zuerich, dari Zwingli, karena leluhur Anabaptis terlahirnya di kota itu. Maka, tipikal auditory itu masih kental, tak ada ornamen atau hiasan, banner dsb. yg dipasang di sanctuary. Sebenarnya kalau di sini, masalahnya tidak tahu menahu dengan teologi ikon dan tidak pernah diajarkan oleh para pendahulu mengenai theological arts ataupun esthetical theology.
Apalagi di kota kecil Kudus, yang dinamika dan mobilitas kurang, maka irama hidup "kalau begini sudah jalan baik, kenapa mesti yang aneh2" kental sekali di gereja yang usianya menginjak 88 tahun di Desember yad. Maka, tak mungkin menempel secara permanen ikon2 di sanctuary.
Dalam pada itu, sanctuary komisi remaja, kami hias fully iconic. Saya tidak ragu memajang ikon Theotokos, malaikat, di samping Christos Pantokrator dsb. scr. permanen. Saya ajak para remaja menghias ruang dengan banners ikon2 tsb. Ber-Taize menggunakan ikon sudah integral.
Dari remaja, saya dapat sedikit bergerak untuk memberi dinamika dan warna kepada ibadah gereja. Kami mulai undang jemaat umum hadir dalam Taize yang diadakan berkala, setiap events khusus gerejawi.
Pertanyaan ttg integrasi Ortodoks Timur dan Mennonite: itulah yang saya sedang pikirkan, Pak! Mennonite telah bercakap dengan Reformed, Baptist, Methodist, Pentecostal-Charismatic, Katolik, tetapi belum dengan Ortodoks Timur.
Jika Tuhan memberi kesempatan untuk studi lanjut, saya akan mencoba meretas jalan bagi dialog dua tradisi yang tidak pernah mengenal satu dengan yang lain. Bila dengan Reformed dan Katolik, tajuk perjumpaan itu adalah "toward healing of memories," saya pikir adalah hal yang baru bagi tradisi kami untuk berkenalan dengan tradisi Ortodoks Timur. Saya sedang terus mendoakannya.
Sekali lagi, saya akan sangat gembira bila Bpk. berkenan meluangkan waktu untuk ke Kudus dan melihat2 tempat pelayanan saya.