AWAS, PALSU!!!
Efesus 2.1-10; Yudas 1.3-4, 20-23
Q. Apa yang kamu maksud iman yang sejati?
A. (1) Pengetahuan yang pasti akan Allah; (2) kepercayaan yang teguh di dalam Injil bahwa pengampunan dosa, kebenaran n’ keselamatan sudah kuperoleh.
Kawan, kamu bingung nggak kalo orang bicara tentang iman? “Beriman saja, nanti Tuhan beri yang kamu mau.” “Doa dengan iman, Tuhan nggak mau berutang” . . . etc., etc. Sebenarnya, iman yang seperti ini adalah iman yang palsu. Iman disamain dengan “keinginan.”
Iman yang sejati jelas beda. Bahkan bertolak belakang sama yang kayak begitu. Bukan yang kuminta, tapi yang diberikan padaku. Bukan dari diriku, tapi yang kuperoleh sebagai hadiah cuma-cuma dari Allah.
Waktu kecil, kenapa kita percaya banget kepada ortu? Kan bukan karena kita yang minta supaya ortu bisa dipercayai, tapi memang kita udah lihat buktinya kalo ortu kita tuh baik n’ sebab itu layak dipercayai. So is with God, Kawan! Allah sudah lakuin perbuatan-perbuatan yang besar! Kita yang dahulu mati, sekarang dibangkitin oleh Allah.
Aha, ini lho rahasia hidup kita!!! Kita mati dalam kematian Kristus, dan sekarang dibangkitin agar hidup bagi kemuliaan Tuhan. Jadi, kalo kita sudah hidup, masakan kita mau bertingkah seperti mayat orang yang mati? Andalkan Allah dalam hidupmu donk, Sobat!
No comments:
Post a Comment