BUKAN BINTANG BIASA
The “Real” Movie
Yup! Ini judul film baru, yang baru aja di-release. Saya belum menonton film itu, tapi isinya tentu tak jauh dari kisah cinta para pesohor muda yang lagi naik daun. Kayak-kayaknya kok nggak ada yang baru di film-film Indonesia, ya to?!
Tapi saya lagi ngajak kamu perhatikan tambahan di judul bawah, real. It’s a real movie! Bukan cerita rekaan tentang para seleb remaja. Ini cerita yang nyata n’ sungguh-sungguh terjadi. The star is U! Yea, I mean it, Prenz! Bukan saja ini film baru . . . tapi yang ini baru film!
Kamulah yang main di lakon ini. Coba perhatikan Filipi 2.14-15,
“Lakukanlah segala sesuatu dengan tidak bersungut-sungut dan berbantah-bantahan, supaya kamu tiada beraib dan tiada bernoda sebagai anak-anak Allah yang tidak bercela di tengah-tengah angkatan yang bengkok hatinya dan yang sesat ini, sehingga kamu bercahaya di antara mereka seperti bintang-bintang di dunia”
Kamu memenangkan casting! Kamu terpilih, dari sekian juta anak muda. Kamu jadi pemeran utamanya, dan lakon yang kamu harus mainkan adalah “anak-anak Allah.” Tentu saja, peran ini nggak mudah. Di pasal 1.27, rasul Paulus sebagai penulis skenarionya memberikan aturan, “hendaklah hidupmu berpadanan dengan Injil Kristus.” Gimana donk caranya? (Baca sampai ayat 28)
Ø Teguh berdiri dalam satu roh
Ø Sehati sejiwa berjuang untuk iman yang timbul dari Berita Injil
Ø Tidak digentarkan sedikit pun oleh lawanmu.
Acting 1st, harus menjaga spirit kesatuan. Tidak suka cek-cok, bertengkar. Tentu saja, gimana kamu akan jadi terang dunia, jadi bintang yang bukan biasa, kalau kamu saja tidak bisa jaga semangat yang disebut orang Prancis, l’esprit fraternité, jiwa n’ semangat persaudaraan?
Acting 2nd, berjuang untuk iman yang selaras dengan Berita Injil. Yang ini iman dalam arti doktrin or ajaran. Ajaran yang selalu dicek dengan Injil. Bukan doktrin karangan manusia. Bukan ajaran-ajaran yang asalnya dari pengalaman, terus dicari-cari ayat-ayat yang cocok. Kita sebut yang ini sebagai eisegesis, memasukkan ide pribadi ke dalam Alkitab. Dan ini salah besar. Yang benar adalah eksegesis, yaitu menarik berita keluar dari Alkitab, dan menerapkan buat hidup sehari-hari.
Acting 3rd, tidak mudah goyah. Jadi remaja tuh susah loh. Beneran! Sebab kamu masih tergantung ama gank kamu. Kamu kan sukanya nge-gank, kenapa? Karena belum berani ambil sikap n’ prinsip lalu bertanggung jawab dengan tindakan kamu. Nah, mending kalau gank-mu itu genah-genah orangnya, tapi kalau orang-orangnya kacau? Tentu kamu akan mudah kebujuk. Lambat laun juga akan gentar terus goyah n’ ninggalin Tuhan atawa ajaran yang bener.
Nggak cuma itu doank, sang penulis skenario minta kita jaga kemurnian hidup di dalam dunia yang corrupt! Coba perhatikan kondisi dunia—sebuah generasi yang bengkok hatinya dan yang sesat—yang tahu kalau kebenaran itu ada, tapi gak mau percaya. Mereka menolak kebenaran. Malahan mereka menginjak-injak kebenaran. Anak-anak Allah harus menjaga sikap hidup yang kudus, dan gaya inilah yang akan membuat kamu sebagai lakon utama kelihatan peran kamu.
Ayo, sekarang kamu bersiap, biar peran ini kamu lakonkan dengan baik. Pokoknya Metaners mesti beda! Kita nggak mau jadi ekor. Kita akan menjadi generasi pelopor. Kita memang masih muda, tapi kita gak boleh kendor atawa ogah buat berjuang sungguh-sungguh nunjukin kalau anak-anak muda pun bisa jadi teladan.
The “Real” Movie
Yup! Ini judul film baru, yang baru aja di-release. Saya belum menonton film itu, tapi isinya tentu tak jauh dari kisah cinta para pesohor muda yang lagi naik daun. Kayak-kayaknya kok nggak ada yang baru di film-film Indonesia, ya to?!
Tapi saya lagi ngajak kamu perhatikan tambahan di judul bawah, real. It’s a real movie! Bukan cerita rekaan tentang para seleb remaja. Ini cerita yang nyata n’ sungguh-sungguh terjadi. The star is U! Yea, I mean it, Prenz! Bukan saja ini film baru . . . tapi yang ini baru film!
Kamulah yang main di lakon ini. Coba perhatikan Filipi 2.14-15,
“Lakukanlah segala sesuatu dengan tidak bersungut-sungut dan berbantah-bantahan, supaya kamu tiada beraib dan tiada bernoda sebagai anak-anak Allah yang tidak bercela di tengah-tengah angkatan yang bengkok hatinya dan yang sesat ini, sehingga kamu bercahaya di antara mereka seperti bintang-bintang di dunia”
Kamu memenangkan casting! Kamu terpilih, dari sekian juta anak muda. Kamu jadi pemeran utamanya, dan lakon yang kamu harus mainkan adalah “anak-anak Allah.” Tentu saja, peran ini nggak mudah. Di pasal 1.27, rasul Paulus sebagai penulis skenarionya memberikan aturan, “hendaklah hidupmu berpadanan dengan Injil Kristus.” Gimana donk caranya? (Baca sampai ayat 28)
Ø Teguh berdiri dalam satu roh
Ø Sehati sejiwa berjuang untuk iman yang timbul dari Berita Injil
Ø Tidak digentarkan sedikit pun oleh lawanmu.
Acting 1st, harus menjaga spirit kesatuan. Tidak suka cek-cok, bertengkar. Tentu saja, gimana kamu akan jadi terang dunia, jadi bintang yang bukan biasa, kalau kamu saja tidak bisa jaga semangat yang disebut orang Prancis, l’esprit fraternité, jiwa n’ semangat persaudaraan?
Acting 2nd, berjuang untuk iman yang selaras dengan Berita Injil. Yang ini iman dalam arti doktrin or ajaran. Ajaran yang selalu dicek dengan Injil. Bukan doktrin karangan manusia. Bukan ajaran-ajaran yang asalnya dari pengalaman, terus dicari-cari ayat-ayat yang cocok. Kita sebut yang ini sebagai eisegesis, memasukkan ide pribadi ke dalam Alkitab. Dan ini salah besar. Yang benar adalah eksegesis, yaitu menarik berita keluar dari Alkitab, dan menerapkan buat hidup sehari-hari.
Acting 3rd, tidak mudah goyah. Jadi remaja tuh susah loh. Beneran! Sebab kamu masih tergantung ama gank kamu. Kamu kan sukanya nge-gank, kenapa? Karena belum berani ambil sikap n’ prinsip lalu bertanggung jawab dengan tindakan kamu. Nah, mending kalau gank-mu itu genah-genah orangnya, tapi kalau orang-orangnya kacau? Tentu kamu akan mudah kebujuk. Lambat laun juga akan gentar terus goyah n’ ninggalin Tuhan atawa ajaran yang bener.
Nggak cuma itu doank, sang penulis skenario minta kita jaga kemurnian hidup di dalam dunia yang corrupt! Coba perhatikan kondisi dunia—sebuah generasi yang bengkok hatinya dan yang sesat—yang tahu kalau kebenaran itu ada, tapi gak mau percaya. Mereka menolak kebenaran. Malahan mereka menginjak-injak kebenaran. Anak-anak Allah harus menjaga sikap hidup yang kudus, dan gaya inilah yang akan membuat kamu sebagai lakon utama kelihatan peran kamu.
Ayo, sekarang kamu bersiap, biar peran ini kamu lakonkan dengan baik. Pokoknya Metaners mesti beda! Kita nggak mau jadi ekor. Kita akan menjadi generasi pelopor. Kita memang masih muda, tapi kita gak boleh kendor atawa ogah buat berjuang sungguh-sungguh nunjukin kalau anak-anak muda pun bisa jadi teladan.
TERPUJILAH ALLAH!
No comments:
Post a Comment