Sinopsis
Yesus adalah seorang tukang kayu dari Nazaret, yang selalu diganggu oleh suara batin dan selalu bimbang apakah Ia sedang mendengarkan warta dari Allah, Iblis atau kesombongan dirinya sendiri. Ia telah mencoba untuk menggapai Allah dengan berpuasa dan mati-raga. Sekarang ia berjuang untuk menerima tuntutan terhadap dirinya, ia memberontak untuk sejangka waktu dengan bekerja sama dengan orang-orang Roma, yaitu membuat salib untuk eksekusi para penyamun.
Dua orang yang terdekat dengan Yesus tidak memahami pergumulannya dengan Allah. Yudas, seorang anggota Zelot Yahudi yang percaya bahwa kekuatan Roma harus dijungkirbalikkan dengan kekerasan, menuntut Yesus sebagai seorang pengecut. Maria Magdalena, seorang pelacur yang telah mencintai Yesus sejak masa kanak-kanak mereka, marah karena Yesus telah menolaknya.
Mencari rencana Allah baginya, Yesus mengundurkan diri ke suatu pertapaan di padang gurun. Di sana ia berjumpa muka dengan muka, dengan ketakutan dan hasrat-hasratnya. Seorang pertapa muda, Yerobeam, menangkap hubungan khusus antara si orang asing itu dengan Allah dan memaksa dia untuk berbagi hati dengan dunia. Yudas, yang telah diperintahkan kaum Zelot untuk membunuh Yesus, menemukan peluang untuk melakukannya, tetapi membuang pisaunya ketika ia menyadari bahwa mungkin saja temannya ini (Yesus) adalah benar-benar utusan Allah.
Setelah menolong Maria Magdalena dari kerumunan massa yang hendak merajamnya dengan batu, Yesus berkhotbah untuk pertama kalinya. Tetapi beritanya mengenai cinta-kasih tidak digagas oleh sebagian besar yang hadir. Hanya sedikit orang, termasuk Petrus, Yohanes dan Andreas, yang berkeputusan untuk mengikutinya.
Yesus berusaha untuk memahami perannya dan berita yang akan dibagikannya. Setelah melalui sebuah diskusi panas dengan Yudas mengenai misi mereka, Yesus memutuskan untuk berbicara kepada sang nabi di belantara. Yohanes Pembaptis membaptiskannya dan kemudian menasihatinya bahwa cinta tidaklah cukup; ia harus mengambil kapak dan membabat habis kejahatan.
Yesus pergi kembali ke padang gurun. Ia bersumpah tak akan beranjak hingga Allah berbicara secara langsung kepadanya. Di sana ia dicobai oleh seekor ular yang menawarkan kepadanya pendamping hidup, oleh seekor singa yang menjanjikan kuasa duniawi, dan oleh satu penghulu malaikat dalam bentuk nyala api yang memberi tahu Yesus bahwa Ia adalah Allah dan menyarankan untuk memerintah berdampingan. Mengenali bahwa itu adalah Iblis, Yesus menghardiknya.
Ia meninggalkan gurun, berhenti di rumah Maria dan Marta. Di sana ia tahu bahwa Yohanes Pembaptis telah wafat. Kembali bersama dengan murid-muridnya, ia mengundang mereka untuk berkumpul dengannya dalam sebuah perang melawan Iblis. Dalam suatu tindakan di tengah angin puting beliung, Yesus mengusiri setan-setan, menyembuhkan orang sakit, memberitakan kepada dunia bahwa Allah telah hadir. Ia membangkitkan saudara Maria dan Marta, Lazarus dari antara orang mati. Ia berkhotbah dan ditolak di kotanya sendiri, Nazaret. Di Yerusalem, ia melawan para pedagang dan para penukar uang di dalam Bait Allah.
Yesus lalu meyakinkan Yudas bahwa ia telah melihat suatu nubuat dari Yesaya dan mengetahui apa yang ia harus perbuat. Ia harus pergi ke Yerusalem dan mati dengan suka rela di atas salib. Bersama murid-muridnya, Yesus kembali ke Bait Allah. Massa sudah menunggu kedatangannya untuk menyerang Roma, namun Yesus menolak memberikan tanda-tanda penyerangan itu. Di lain waktu, ia memberi tahu Yudas untuk menyerahkannya kepada para penguasa.
Pada perjamuan Paskah, Yesus membagikan semangat dan visinya kepada para pengikutnya, tatkala mereka makan roti dan minum anggur bersama. Malam itu di Taman Getsemani, ia meminta Allah untuk melepaskannya dari misinya, lalu ia berdoa memohon kekuatan. Ditangkap oleh orang-orang Roma, Yesus ditanyai oleh Pontius Pilatus, disesah, dan dibawa ke Golgota. Di sana ia disalibkan.
Pencobaan terakhir Kristus datang sebagai suatu penglihatan ketika Yesus tengah sekarat di kayu salib. Sesosok “malaikat penjaga” muncul dalam seorang anak perempuan. Ia memberi tahu Yesus bahwa ia telah cukup menderita; ia tidak harus mati. Sebaliknya, ia dapat hidup sebagai seorang lelaki yang normal, menikahi Maria Magdalena, menjadi ayah bagi anak-anak, dan menjadi tua dan hidup bahagia dengan keluarganya. Setelah Maria Magdalena meninggal, ia menikahi Maria dan Marta. Iblis, yang menjelma dalam diri “malaikat penjaga” ini, membujuknya dan memperbesar keraguannya untuk bertolak dari satu perempuan ke perempuan lainnya.
Mendekati ajalnya, Yesus berjumpa dengan Paulus. Ia menjadi sadar betapa banyaknya umat manusia yang membutuhkan Mesias yang tersalib dan yang bangkit. Ia dijenguk oleh Petrus, Natanael dan Yohanes, yang memberitahukan bahwa Bait Allah telah dihancurleburkan dan Tabut Perjanjian telah dicuri. Yudas muncul dan memperingatkan mereka bahwa Yesus seharusnya yang menjadi “Perjanjian Baru.” Namun sebaliknya, Yesus telah mengkhianati misinya untuk mati sebagai seorang laki-laki sejati.
Setelah menyadari panggilannya yang sejati, Yesus beranjak dari ranjang ajalnya. Mengumpulkan segenap kekuatan dan keyakinannya, ia berdoa untuk meminta Allah memberinya kesempatan untuk menggenapkan rencana-Nya. Yesus menaklukkan pencobaannya yang terakhir dan terjaga! Ia tergantung meregang nyawa di atas kayu salib. Ia berseru, “Sudah selesai.” Ia menang!
No comments:
Post a Comment