Kharismatik Baru
Visi yang digemakan oleh gerakan Kharismatik Baru adalah bahwa Allah sedang memulihkan gerejanya pada hari-hari terakhir. Mereka percaya bahwa hasrat hati Allah ialah membangun gereja-Nya menurut kepenuhan yang ada di dalam Yesus Kristus. Sebelum semua ini sempurna, gereja harus membuka diri bagi karya Allah untuk mengerjakan pemulihan unsur-unsur penting: para rasul dan nabi, baptisan Roh Kudus, manifestasi-manifestasi supranatural, ibadah yang benar, dll. Mereka percaya bahwa Kristus tidak akan datang kembali sebelum gereja dipulihkan sepenuhnya menjadi sarana Allah untuk mengekspresikan karya-karya ajaib-Nya di muka bumi.
Mereka sering memakai istilah “kebenaran masa kini.” Mereka membedakan dirinya dari “kharismatik awal.” Kharismatik awal menekankan bahasa lidah, tetapi tidak pernah sampai kepada berkat-berkat kebenaran kenabian (profetis) yang dipulihkan melalui para nabi dan rasul modern. Sedangkan kharismatik baru menikmati berkat tambahan ini. Jadi, bagi mereka, terdapat tiga tingkat orang Kristen:
Kelas 1: Mereka yang berbicara dalam bahasa lidah dan menghidupi kebenaran masa kini.
Kelas 2: Mereka yang berbicara dalam bahasa lidah, tetapi dengan alasan tertentu gagal berjalan dalam kebenaran masa kini
Kelas 3: Mereka yang tidak berbicara bahasa lidah dan tidak menerima kebenaran masa kini, dan jumlah orang Kristen ini sangat banyak.
Menurut seorang nabi mereka, Bill Hamon, bila seorang Kristen tak menjadi seorang pemulih gereja yang total, mereka akan berkomplot dengan Antikristus. Jadi, gereja harus memulihkan segala sesuatu yang ada di dalam gereja di abad pertama. Gereja telah lama meninggalkan kebenaran ini, dan oleh sebab itu mereka harus kembali meneguhkan jabatan nabi-nabi dan rasul-rasul di dalam gereja. Seorang nabi modern bernama Earl Paulk menulis, “Ketika Roh Kudus menyatakan pikiran Sang Bapa kepada mereka yang disebut sebagai rasul-rasul dan nabi-nabi Allah, tubuh Kristus akan mengetahui wilayah-wilayah di mana mereka seharusnya melepaskan daya spiritual dan syafaat dan iman.”
Pemahaman seperti ini mengantar pada sistem “pemuridan” yang khas. Seorang nabi harus memuridkan nabi yang lebih muda. Para pengikut kharismatik baru mempercayai pentingnya paa nabi muda dididik dan dimuridkan oleh nabi yang lebih dewasa. Pengajaran menitikberatkan pada kepekaan terhadap “urapan baru” dalam diri para nabi muda. Karena itu tidaklah mengherankan bila gerakan ini giat membangun pusat-pusat pelatihan dan sekolah profetik. Mereka percaya bila seorang nabi dilatih dengan baik, mereka akan menyampaikan wahyu dan penerapannya dengan tujuan menggiatkan kerohanian umat Allah, sehingga mereka peka akan karunia-karunia Roh Kudus. Orang-orang Kharismatik baru percaya bahwa Allah masih mewahyukan dan menambahkan cara-cara dan sarana-sarana baru dalam pelayanan kenabian. Para hamba Tuhan yang diperlengkapi dengan serius akan menjadi penyalur isi hati, pikiran, perasaan dan kata-kata yang spesifik dari Allah, dengan tingkat keakuratan yang tinggi.
Demikian pula dengan keberadaan para rasul. Mereka percaya bahwa mandat yang diberikan oleh Allah kepada gereja-Nya adalah perluasan Kerajaan Allah di atas bumi, dan oleh karena itu Allah kembali mengaktifkan jabatan rasul dan pekerjaan pelayanan tim kerasulan. Mereka memahami jabatan rasul sebagai seseorang atau sekelompok orang (biasanya hamba Tuhan) yang berada di sebuah gereja lokal dan bekerja dengan giat untuk mendirikan gereja-gereja baru dan menjadi penilik bagi pembangunan kembali dan perkembangan selanjutnya gereja-gereja tersebut. Jadi, seorang rasul bertugas berkeliling ke gereja-gereja, dan mengamat-amati laju pertumbuhan gereja tersebut. Ia akan menyampaikan berita-berita yang tajam dan menusuk bagi gereja yang tidak lagi mawas akan kecacatan spiritualnya. Ia pun akan mengucapkan berita-berita penguatan yang berwibawa ilahi supaya gereja tidak terperosok ke dalam legalisme, ajaran sesat dan banyak lagi problem gereja. Setiap gereja yang mengabaikan ini akan kehilangan berkat-berkat Allah.
No comments:
Post a Comment