KESATUAN ROHANI
Yohanes 17:20-26
Jaminan keselamatan makin digarisbawahi oleh Kristus ketika Ia berdoa lebih lanjut. Ia berdoa mengenai suatu realitas kesatuan rohani antara umat dengan Tuhan. Yesus berkata, sama seperti Bapa dan Kristus adalah satu, maka “mereka juga di dalam Kita.”
Jadi, vitalitas atau daya hidup jemaat berasal dari kesatuan dengan Allah ini. Bila Allah telah memasukkan kita ke dalam kehidupan-Nya sendiri, masihkah ada yang kurang? Tujuannya ialah agar menjadi kesaksian di hadapan dunia. Berarti, gereja dapat menjadi saksi Kristus di dunia, bila memang gereja hidup dan bersatu dengan Kristus dan Sang Bapa. Betapa Kristus mengasihi kita, sampai-sampai ia meminta kepada Bapa, agar “di mana pun Aku berada, mereka juga bersama-sama dengan Aku” (ay. 24).
Perkataan Yesus di atas dapat kita aminkan, bila kita berasumsi (baca: percaya) bahwa Kristus memiliki keyakinan yang teguh bahwa Allah berkuasa untuk menjaga langkah hidup kita. Bukan kita yang mengulurkan tangan untuk memegang lengan Sang Bapa yang terulur, tetapi tangan Bapalah yang menjangkau dan meraih kita yang sudah tenggelam dalam laut, menarik kita ke atas, mendapati kita sudah mati lemas, dan memberikan kehidupan yang baru!
Gereja kita memiliki visi untuk bertumbuh di dalam kepenuhan berkat Allah. Di mana ujungnya? Kita menikmati persekutuan dengan Allah yang sesungguhnya! Kita tidak ditakutkan oleh marabahaya, teror, ancaman manusia ataupun musibah alam. Dan itu dapat tercapai, bila kita menghayati kesatuan mistis (rohani!) kita dengan Kristus.
No comments:
Post a Comment