Wednesday, March 12, 2008

Menghidupi Peziarahan Kita (4)


Peziarahan yang Penuh Asa

Maka, hiduplah kembali dalam paradoks iman Kristiani! Paradoks peziarahan batin bagi kita merupakan suatu peziarahan pengharapan, bukan pengembaraan tanpa arah dan tujuan. Kita telah hidup dalam ciptaan baru. Oleh sebab itu, kita pun mendapatkan undangan untuk memenuhi suatu mandat yang baru dari Allah. Kita dipanggil untuk membawa pengharapan ini ke ujung-ujung bumi!

Sama seperti umat Allah di zaman nabi Yeremia, kita semua harus dipecahkan dan kemudian dibentuk kembali (Yer. 18.1-17). Tragedi dan kejayaan hidup kita ada di tangan Allah! Memang sungguh benar, kita tak dapat mengetahui dengan tepat ke mana kita akan pergi, tetapi melalui pembacaan ini, kita tahu tujuan akhir kita. Kita harus memenuhkan pencapaian Mesias Yesus dalam karya pertama-Nya yang dimeteraikan dengan kematian dan kebangkitan-Nya.

Maka, kelana kehidupan kita yang merupakan peziarahan batin ini, marilah kita kerjakan dengan penuh suka cita. Semua kita adalah rekan-rekan peziarah. Marilah kita menanam benih-benih pengharapan di bumi yang telah tua ini, sambil mulut kita dipenuhi dengan pujian kepada Allah Sang Pencipta yang telah menjadikan sesuatu yang baru melalui kuasa Firman-Nya. Allah telah membuka suatu kenyataan baru, yang merupakan kemungkinan yang menyudahi pesimisme dan ketidakmungkinan yang merayap dalam hati kita dan yang selalu menghantui perjalanan hidup kita. Allah membuka kemungkinan baru bagi tiap-tiap individu, bagi komunitas imani, bagi masyarakat dan bagi kosmos seutuhnya.

Oleh karena rahmat Allah, marilah kita berangkat dengan bersuka cita, dan kembali pulang dalam damai; kiranya gunung dan bukit-bukit dan seluruh ciptaan bergembira dan bersorak-sorai, serta pohon-pohon bertepuk tangan dan bersuka cita. Oleh sebab karya Allah telah dinyatakan di hadapan segala makhluk, dan segala makhluk menerima pemerdekaan yang sejati dari Allah.

Lanjutkan hidup kita, teruslah maju, karena Allah selalu memberikan hari esok yang penuh pengharapan. “Rancangan-Ku bukanlah rancanganmu, dan jalanmu bukanlah jalan-Ku, demikian firman Tuhan” (Yes. 55.8).

TERPUJILAH ALLAH!

No comments:

Post a Comment