Monday, March 17, 2008

Renungan Paskah di Rutan Kudus 19 Maret 2008 (1)


Saudara-saudaraku,


Pagi ini saya sungguh merasa terhormat. Terhormat karena diperkenankan untuk berdiri di hadapan saudara-saudara semua. Namun, saya juga merasa terhormat karena hari ini saya berdiri di pintu gerbang yang istimewa bagi 2 peringatan akbar agama samawi: Maulud Nabi Besar Muhammad SAW atau kelahiran rasulullah dan Wafat Isa Almasih, atau yang kami kenal sebagai Yesus Kristus, dan menyusul kemudian Kebangkitan Beliau dari antara orang mati.

Dua peringatan ini sesungguhnya menunjukkan betapa dekatnya kaitan antara dua agama ini. Kita sama-sama mengaku sebagai agama samawi, atau agama surgawi artinya agama yang diwahyukan, yang dibukakan, yang kita terima langsung dari Allah. Seorang sarjana besar bernama Afif Tabbara dalam bukunya The Spirit of Islamic Religion (Semangat Agama Islam), menyatakan bahwa kata Al-Islam berasal dari kata salima yang berarti:
  1. Pembebasan dan pemerdekaan dari kesalahan-kesalahan baik yang terang-terangan maupun yang tersembunyi.
  2. Perdamaian dan keamanan.
  3. Ketaatan dan ketertundukan.

Sedangkan agama Kristen atau agama Nasrani sesungguhnya diambil dari kata “Kristus” dan “Nasaren.” Kristen berarti “orang-orang yang mengikuti Kristus—Sang Mesias, Ia yang diurapi, Ia yang menjadi penebus dosa umat-Nya.” Sedangkan kata yang berpadanan dengan itu, “Nasaren” merujuk pada tempat asal Yesus Kristus atau Isa Almasih, yaitu sebuah kampung bernama Nazaret.

Beliau pun kami kenal sebagai pembebas, pejuang yang memerdekakan umat Beliau dari belenggu dosa, dan jalan yang Beliau pakai untuk mencapai perjuangan Beliau itu adalah jalan damai. Beliau memberitakan damai dan rasa aman bagi umat, meskipun di tengah-tengah perjuangan hidup yang tidak mudah dan begitu beratnya. Beliau bahkan menjadi pendamaian bagi hubungan yang sudah putus dari Allah dan manusia. Beliau menguatkan dan memberdayakan umat untuk taat dan tunduk kepada Allah.

No comments:

Post a Comment