Wednesday, March 19, 2008

Yohanes Diutus Allah

Yohanes Diutus Allah untuk Bersaksi Tentang Yesus Kristus

NatsAlkitab : Yohanes 1:6-8

Tujuan : Agar setiap hamba Tuhan menyadari bahwa mereka sekedar utusan dan saksi Tuhan

A. Pendahuluan

Billy Graham disebut sebagai pengkhotbah terbesar abad XX. Paling tidak ada lima ratus orang yang maju jika ia memberikan altar call. Tetapi jika anda bertanya kepada saya,”Siapakah Hamba Tuhan terbesar sepanjang abad ?, saya akan mengatakan Yohanes Pembaptis. Mengapa ?

Pertama , mari kita melihat apa yang dikatakan Kitab Suci.Keempat Penginjil mengakui kebesaran Yohanes Pembaptis. Keempat-empatnya mencatat kisah tentang Yohanes Pembaptis tepat sebelum warta tentang Yesus Kristus.

Mengapa bukan Yusuf ? Bukankah ia disebut orang benar ? Mengapa bukan pula Maria ? Bukankah rahimnya “dipinjam” Allah untuk melahirkan sang Mesias ? Bukankah ini sebabnya sehingga gereja Roma Katolik menganugrahinya gelar Virgo Immaculata—Dara yang tak berdosa ? Tetapi, kedua nama ini tidak disebut di bagian pertama Injil Markus dan Yohanes !

Tetapi nama Yohanes Pembaptis mewarnai bagian depan keempat Injil. Bahkan,dari mulut Sang Guru Besar, Yesus Kristus memberikan suatu pengakuan tentang keberadaan Yohanes, dia adalah yang terbesar, jika dibandingkan dengan para nabi pendahulunya. Yohanes adalah seorang hamba Tuhan yang besar !

Dalam Injil keempat, kebesaran Yohanes juga di-expose. Jika anda melihat konteks perikop ini dari ayat 1 hingga 14, berita tentang Yohanes Pembaptis muncul nyaris di tengah-tengah berita tentang keagungan Sang Logos.Bahkan, ada semacam paralelisme antara Kristus dan Yohanes, meskipun paralelisme ini juga merupakan garis pemisah:

Kristus ada sejak kekekalan tetapi Yohanes datang.

Kristus adalah Firman, Yohanes hanya manusia

Kristus adalah Allah, Yohanes diutus oleh Allah

Kristus terang yang sesungguhnya,

Yohanes datang untuk bersaksi tentang terang itu.

Kristus adalah objek percaya,

Yohanes adalah agen,melaluinya orang-orang datang untuk percaya dalam terang itu

Kedua, mengapa saya menyebutnya hamba Tuhan terbesar sepanjang abad ? Karena , meskipun ia sedang berada di puncak kariernya, Yohanes tidak lupa siapa dirinya. Hingga akhir hayatnya, Yohanes tahu benar siapa dia dan untuk apa ia datang. Hari ini kita akan semakin sulit untuk menemukan seorang hamba Tuhan Yesus demikian di alam modern ini. Sadar diri seperti Yohanes inilah yang perlu dimiliki oleh setiap hamba Tuhan agar hamba Tuhan tetap setia di dalam panggilan pelayanannya. Sadar diri seperti apa itu ?

B. Isi

1. Sadar diri bahwa ia hanya seorang utusan ( Ayat 6 )

Penjelasan:

Utusan berarti seseorang yang bekerja atas nama orang yang mengutusnya untuk menyampaikan sesuatu kepada pihak lain. Ia harus melakukan apa yang diharapkan oleh si tuan. Tetapi sebaliknya, utusan itupun dapat mengkhianati tuannya jika menuruti kemauannya sendiri.

Yohanes sadar, menjadi utusan Allah baginya adalah sebagai pembuka jalan bagi sang Mesias, sebagai seseorang yang mempersiapkan orang-orang Yahudi agar mereka siap menerima kedatangan Mesias. Ia sadar, ia bukan seseorang yang didambakan oleh orang Yahudi pada waktu itu.

Ketika karier Yohanes menanjak, dan banyak orang mengagumi,Yohanes justru membalikkan pemahaman mereka atas dirinya. Ketika ditanya siapakah Dia sesungguhnya, Yohanes menjawab, “Aku bukan Mesias !“ ( Yoh 1:20 ). Ia pun menolak ketika orang bertanya apakah dirinya Elia atau Nabi yang dijanjikan. Orang-orang pada waktu itu percaya, suatu saat kelak, Elia pasti akan datang lagi sebelum Mesias datang.Harus anda catat: Yesus mengakui Yohanes sebagai Elia; maksudnya adalah semangat Elia untuk mempertobatkan orang-orang berdosa ada pada diri Yohanes Pembaptis. Ketika Yohanes menolak untuk disebut Elia, Ia benar karena ia bukanlah Elia yang sesungguhnya.

Kalau kita berpikir , alangkah bodohnya Yohanes. Bukankah jika ia mengatakan ya, namanya akan semakin dikagumi orang ? Tetapi Yohanes bukan anda dan saya. Ia tidak mau membonceng popularitas orang yang bukan dirinya. Ia adalah Yohanes. Ia tidak boleh lebih dari siapa ia harus menjadi dan untuk apa ia dilahirkan.Yohanes mengaku ia sekadar “Suara yang berseru-seru di padang gurun, luruskanlah jalan Tuhan ! ( Yesaya 40:3 ).

Jika Yohanes mengaku ia adalah Mesias, maka ia menjadi rival Yesus Kristus dan harus berhadapan dengan Allah yang telah mengutusnya.Tetapi Yohanes sadar siapa dirinya; ketika Sang Mesias datang, ia harus mempersilahkan Mesias itu berkarya dan tugasnya kini sudah selesai.

Aplikasi

Bagaimana jika Yohanes dibandingkan dengan anda dan saya ? Bukankah ketika kita berada di puncak kesuksesan , kita akan mati-matian mempertahankan posisi yang mapan itu ? Dan bukankah karena jabatan tinggi itu kita menjadi lupa akan tugas panggilan kita yang mula-mula untuk memuridkan segala bangsa ? Secara pribadi saya takut, jika mata rohani saya telah tertutup oleh posisi empuk, sehingga rintihan dan jeritan orang yang membutuhkan kabar sukacita tidak lagi menjadi beban saya !

Saudara-saudara, tidak salah jika posisi kita tertinggi di gereja, tetapi apakah kita juga tetap pada visi kita untuk memberitakan Injil keselamatan ke segala tempat, sebagai utusan Allah yang setia ? Bukan popularitas pribadi, tetapi popularitas Yesus Kristus dan tersalib, mati dan bangkit itulah menjadi visi kita

1. Sadar diri bahwa ia hanya seorang saksi ( ayat 7, 8 )

Penjelasan

Menarik sekali , karena kalau kita memperhatikan konteks penggunaan kata “kesaksian” di Injil Yohanes, kata ini dipakai sebanyak 14 kali. Kesaksian kesaksian Allah Bapa, Kitab Suci, Roh Kudus, dan Yohanes Pembaptis meneguhkan kebenaran bahwa Yesus adalah Tuhan .Dan pada tiga ayat ini kata “bersaksi “ muncul sebanyak 3 kali. Dan semuanya dikenakan kepada Yohanes Pembaptis. Tekanan yang diberikan oleh penginjil adalah berita yang disampaikan oleh Yohanes, bukan jabatannya sebagai saksi.

Dengan demikian jelaslah bahwa tugas Yohanes adalah bersaksi dan hanya bersaksi. Maksud kedatangan Yohanes adalah agar semua orang yang mendengar kesaksiannya dapat memeluk Kristus dengan iman yang hidup.Yohanes memiliki hak istimewa untuk menjadi sarana yang membawa orang kepada iman. Dengan kata lain, Yohanes datang untuk membawa orang-orang memutuskan dan membuat suatu tindakan iman tertentu.

Kesaksian apa yang dibawa oleh Yohanes Pembaptis ? Yaitu berita tentang kerajaan Allah. Lebih kurang 400 tahun , tidak ada suara kenabian, yaitu setelah kanon Perjanjian Lama ditutup dengan kitab Maleakhi dengan pemberitaan kedatangan Surya Kebenaran yang akan datang pada hari Tuhan.

Bagi orang Yahudi, kerajaan Allah berarti suatu pengharapan eskatologi bagi semua orang percaya . Allah akan memberikan berkat bagi mereka dan akan menjatuhkan hukuman bagi semua penindas bangsa Yahudi. Perjalanan sejarah yang panjang membuat pengharapan akan datangnya kerajaan Allah terus ada di dalam diri setiap orang Yahudi.

Namun Yohanes Pembaptis membalikkan pemahaman itu . Kerajaan Allah adalah penghakiman bagi setiap orang yang tidak mau percaya kepada Allah. Ke mana-mana Yohanes memberitakan “Bertobatlah sebab kerajaan Allah sudah dekat !“ ( Mat 3:2; Mrk 1;15 ) Frase “sudah dekat” ( at hand ) dapat berarti sedang dalam proses datang.

Dan kerajaan Allah sebentar lagi akan digenapi. Kerajaan ini sungguh –sungguh telah datang ke dunia yaitu ketika ia menunjuk kepada Yesus, lihatlah Anak Allah domba Allah yang menghapus dosa dunia ( Yoh 1:29, 36 ). Di dalam diri Yesuslah kerajaan Allah itu dinyatakan. Di dalam tangan Yesus Kristulah penghakiman Allah dinyatakan secara lengkap.

Yesus inilah pusat kesaksian Yohanes. Dengan besar hati ia berkata agar Yesus, seseorang yang disaksikannya itu”….. harus makin besar, tetapi aku harus makin kecil” ( Yoh 3:30 )

Ilustrasi

Tentang Yohanes Pembaptis, John Calvin pernah berkata,”Just as a man, overcome at the dawn, would not deign to look at the sun”, sama seperti seorang laki-laki yang dikalahkan di kala fajar, ia tidak dapat melihat sang surya. Surya itu adalah Kristus. Yohanes datang ketika hari gelap, tatkala semua orang tertidur dalam ketakutan, untuk memberitahu semua orang surya pasti muncul esok pagi, tetapi manakala fajar menyingsing, ternyata ia sudah harus mengundurkan diri!

Aplikasi

Saudara-saudara, jika saya bertanya di mana Yesus sekarang ? Anda dengan sepontan akan berkata , “Yesus sekarang ada di hatiku!” Ini benar. Tetapi jika saya melanjutkan pertanyaan sejauh mana Yesus anda beri tempat untuk memimpin hidup kita dan dimanakah posisi Yesus dalam perkataan dan pengajaran kita, bagaimana jawab kita ?

Mengapa ada banyak orang yang makan dari Alkitab justru mengajar Yesus bukan Tuhan dan Alkitab bukan Firman Allah. Saudara-saudara sendiri membaca dan tahu para intelek dan setiap hari berkecimpung dalam dunia teologi, kini mengajar teologi baru yang justru menentang apa yang dikatakan kitab Suci.

Mari, saudara-saudara, dalam pengajaran dan kotbah kita, kita membawa Yesus yang tersalib dan bangkit. Ia adalah Allah yang tahu bagaimana rasa sakit dan kematian. Ia pulalah Allah yang tahu sukacita yang besar karena ia telah menaklukkan iblis dan kematian di bawah kakinya. Oh, adalah suatu hak istimewa bagi kita untuk menjadi saksi Tuhan, jangan sia-siakan itu

3. Penutup

Uskup Agung dari Canterbury dapat memegang kepala raja-raja dan ratu kerajaan Britania Raya ketika mereka dinobatkan sebagai pemimpin negara. Tetapi tidak seorangpun pernah memegang kepala Mesias. Yohanes adalah satu-satunya orang yang mempunyai kesempatan ini.

Namun demikian Yohanes tidak mau mencuri popularitas yang bukan haknya . Seakan-akan Yohanes mau membumkam kita yang merasa diri sudah berada di puncak kesuksesan kemudian lupa bahwa kita ini sekedar utusan dan saksi. Adakah diantara kita yang merasa diri kita lebih besar dari Yohanes ? Ingatlah masa pertama ketika Tuhan memanggil kita bukankah saat itu adalah saat ketika api pelayanan dan penyerahan diri untuk melayani Tuhan berkobar-kobar ? Bagaimana sekarang ? Masihkah spirit of a servant to be a witness for Christ itu masih ada di dalam hati kita ?

Renungan ini dibuat untuk tugas Ilmu Berkhotbah, dan diterbitkan dalam buletin Mimbar Gereja 1

No comments:

Post a Comment