APAKAH MANUSIA?
Kejadian 2.4-14
Pernah nggak kamu sekali lagi ngerenungin Mazmur 8, “Apakah manusia, sehingga Engkau mengingatnya, apakah anak manusia, sehingga Engkau mengindahkannya?” Pertanyaannya bukan siapa tetapi apa loch, Prenz! Ini sesuatu yang serius. Pertanyaan itu bukan mau cari tahu identitas manusia, tetapi natur keberadaan manusia.
Nah, di ayat pagi ini kita ngelihat apa itu manusia. Kenapa ia so special di hadapan Allah? Pertama, ia adalah makhluk yang diambil dari bumi. Dari debu tanah Allah membentuk manusia. Coba, perhatikan. Kepada makhluk lain, Allah hanya berkata, “Jadilah . . .” maka jadi demikian. Tapi manusia diambil dari “benda” bumi.
Metaners, tahu nggak sih kamu, dalam sejarah spiritualitas Kristen, para bapa iman beri sebutan bumi ini “Bunda” bagi manusia? Kalau Allah adalah Bapa, maka Bumi ini “bunda” kita. Karena dari bumi, kita berasal.
Tapi manusia dapat hidup langsung dari Allah. Allah mengembusi manusia dengan napas hidup. Allah memberi roh atau jiwa. Prenz, di sini kita lihat manusia terdiri dari dua bagian: yang kelihatan yang disebut “tubuh” atawa “badan,” dan yang tidak kelihatan, yaitu “roh” atau “jiwa.” Dua kata ini sama, Prenz. Jadi manusia bukan terdiri dari tubuh, jiwa dan roh (trikotomi), tapi tubuh dan jiwa/roh (dikotomi-integral).
Kedua, Allah menempatkan manusia di tempat yang indah luar biasa. “Eden” berarti “tempat yang diairi dengan baik.” Bisa juga “sukacita.” Dengan diairi 4 sungai: Pison, Gihon, Efrat dan Tigris, “Eden” tuh tempat yang diberkati dengan air yang melimpah. Air adalah tanda kehidupan dan kehadiran Allah. Tapi Eden itu bukan di surga. Eden itu di bumi. Tinggal di Eden itu berarti tinggal di atas bumi.
Metaners, dari bumi kita diambil, dan di atas bumi Allah tempatkan kita. Sebab itu, jangan sampai kita merusak bumi!
No comments:
Post a Comment