HARI KEENAM
Kejadian 1.24-31
Ini adalah puncak segala penciptaan. Binatang di darat dan akhirnya manusia diciptakan oleh Allah. Berbeda dengan konsep di dongeng (epos) Athrahasis di bangsa Sumeria, bahwa manusia tuh diciptakan benernya cuma yang paling akhir (dan berarti juga paling rendah), Kitab Suci nyatain bahwa manusia adalah titik tertinggi dari penciptaan. Hanya manusia yang diciptain dalam gambar dan rupa Allah, serta diberi kuasa atas makhluk-makhluk hidup lainnya.
Terus, manusia diciptakan juga bukan untuk sediain makanan buat para dewa. Ya, seperti kebiasaan sejumlah orang sampai sekarang, ada makanan atawa buah-buahan yang dipersembahin ke dewa-dewa gitu dech. Sebaliknya, manusia diciptain dengan segala sesuatu udah tersedia sebagai berkat dari Allah.
Nah Metaners, apa sih artinya manusia sebagai “gambar dan rupa” Allah? Ini yang ngebedain kita dari makhluk lain, Prenz! Artinya, manusia adalah wakil Allah di muka bumi, n’ memerintah bumi atas nama Allah. Ada beberapa hal yang tersirat:
Pertama, Manusia adalah pantulan cahaya terang Allah. Jika demikian, manusia sangat berharga di mata Allah. Hanya Allah saja yang berhak atur kehidupan n’ kematian manusia. Itulah sebabnya, tidak dibenarkan buat bunuh manusia, atau merendahkan martabat manusia.
Kedua, manusia dipercaya oleh Allah jadi wakil-Nya mengelola ciptaan-Nya. Bumi serta isinya ini bukan milik manusia, tetapi milik Allah. Seolah-olah, manusia ini adalah pekerjanya Allah. Nah oleh sebab itu Prenz, kita nggak boleh sekali-sekali pun merusak apa yang bukan milik kita. Merusak bumi ini berarti kita berkhianat kepada Allah.
No comments:
Post a Comment