Percaya atau Dihukum
Gagasan Allah “mengutus” Yesus adalah salah satu konsep yang kerap ditemukan di Injil Yohanes. Ia pun menjelaskan mengapa Allah berkenan mengutus Anak-Nya! Yaitu bukan untuk menghukum dunia tetapi untuk menyelamatkan dunia (3:17). Kata kerja Yunani krinein berarti menghakimi atau menghukum. Dari kata ini kita mendapatkan istilah “kritik” dan “krisis.” Kehadiran Yesus di dalam dunia membuktikan sebuah krisis besar bagi dunia ini dan bagi semua yang tinggal di dalamnya. Waktu-waktu ini menjadi “momentum kritis” penghakiman dan pengambilan keputusan.
Bukanlah Dia yang datang untuk menjadi Hakim atas dunia, untuk menghukumnya, sebab barangsiapa yang tidak percaya kepada-Nya telah terhilang di dalam kegelapan dan perbuatan jahat mereka (3:18-19). Dalam pada itu, bila ia berbalik datang kepada-Nya, ia akan diselamatkan dan mendapatkan hidup yang kekal.
Sering dibayangkan bahwa penghakiman itu terjadi pada kesudahan segala zaman dalam Hari Penghakiman. Tetapi Yohanes membuatnya jelas bahwa pengambilan keputusan saat ini sudah menentukan posisi seseorang dalam “momentum kritis” di sini dan kini! Eskatologi (ajaran mengenai akhir zaman) telah hadir sekarang, pada waktu Yesus datang untuk menyelamatkan kita.
Terang dan Kegelapan
Kedatangan terang dalam kegelapan menciptakan bayang-bayang, dan hal ini adalah krisis di mata Yohanes. Penghakiman itu telah terjadi! Namun orang lebih suka berada di dalam kegelapan! (3:19). Maka kita sekali lagi melihat kontras: antara orang yang memraktikkan apa yang benar, yang datang kepada terang dan mereka yang berbuat kejahatan, yang menyembunyikan tindakan-tindakannya (3:20-21).
Oleh sebab Yesus tidak datang untuk menghakimi tetapi menyelamatkan, maka yang dapat diselamatkan bukanlah mereka yang melakukan yang benar, yang saleh. Mereka yang tidak mengetahui bagaimana berbuat baik, yang terjerembab dalam kegelapan, boleh datang kepada terang itu, sebagaimana Nikodemus datang kepada Yesus pada malam hari dan menjumpai penerimaan dan kasih yang sejati dari Yesus.
Di halaman-halaman berikutnya di kitab Yohanes, kita pun berjumpa dengan orang-orang yang kontras dengan Nikodemus yang datang kepada terang, tetapi seperti Yudas! Yang meninggalkan terang dan masuk ke dalam kegelapan (13:30). Pilihan-pilihan ini selalu berada di hadapan kita: di masa-masa kritis ini, Allah telah mengutus Anak-Nya ke dalam dunia, supaya kita tidak binasa tetapi memperoleh hidup yang kekal.
Refleksi:
1. Kegelapan dan kesalahpahaman seperti apa yang membuat kita harus dilahirkan kembali?
2. Bagaimana kita dapat diselamatkan?
3. Mana yang datang lebih dahulu, kelahiran kembali ataukah pengakuan percaya kepada Yesus?
4. Beranikah kita hidup di dalam kuasa Roh dalam kehidupan yang baru?
Doa
Tuhan Yesus,
berilah aku kuasa untuk hidup di dalam Roh Kudus supaya aku dapat memahami arti kelahiran
kembali dan kemudian diberdayakan untuk memasuki kehidupan yang baru.
Berilah anugerah untuk memandang melampaui apa yang ada di dunia ini
dan menerima keselamatan oleh karena Engkau telah ditinggikan.
Tuhan Yesus Kristus,
biarlah aku mengenal “momentum kritis”;
biarkan aku untuk keluar dari kegelapanku dan menerima kehidupan kekal dari Engkau.
Amin.