Monday, May 4, 2009

Kelahiran Kembali (1)



KELAHIRAN KEMBALI: EKSPOSISI SINGKAT YOHANES 3





Yesus tidak mempercayakan diri-Nya kepada banyak orang yang percaya kepada-Nya karena tanda-tanda yang dibuat-Nya. Pada pasal-pasal mendatang, kita tahu akan banyak orang yang datang kepada-Nya karena tanda-tanda yang dibuat-Nya—perempuan Samaria (4:29), perwira yang anaknya disembuhkan (4:47), orang lumpuh (5:9), orang banyak yang diberi makan Yesus (6:14), orang buta (9:25)—semua seharusnya beralih dari mempercayai tanda-tanda, kepada iman kepada Yesus sendiri. Yang pertama adalah Nikodemus, seorang Farisi dan “pemimpin agama Yahudi,” seorang dari Sanhedrin, yaitu Mahkamah Agama Yahudi (3:1). Ia adalah seseorang yang sangat berpengaruh dan kaya raya (ia membeli rempah-rempah di 19:39). Yesus memanggilnya guru Israel. Mungkin seorang pakar teologi! Bisa disamakan dengan Regius Professor of Divinity di Universitas Cambridge!



Ia datang “pada waktu malam” karena mungkin ia takut sebagai seorang pemimpin agama kok bertanya kepada Yesus (3:2). Namun, para rabbi juga meyakini bahwa malam hari merupakan waktu untuk mempelajari Kitab Suci. Apa pun alasannya, entah karena takut atau karena ingin bercakap-cakap dengan sang guru yang baru naik daun ini tanpa diganggu oleh apa pun atau siapa pun juga, penginjil memotret Nikodemus sebagai seseorang yang masih tinggal di dalam kegelapan—tetapi yang datang kepada terang. Dalam waktu kemudian, ia kembali muncul membela Yesus (7:50) dan untuk menguburkan-Nya (19:39).



Kamu Harus Dilahirkan Kembali



Kita tahu bahwa di dalam Injil Yohanes, Yesus suka memberi teka-teki, membuat pendengarnya bertanya-tanya. Yesus ingin mengarahkan mereka kepada makna yang lebih dalam. Hal ini terjadi di dalam percakapan Yesus di sini. Yesus menanggapi kepercayaan Nikodemus terhadap tanda-tanda yang dibuat-Nya (3:2), dengan berkata bahwa ia harus dilahirkan kembali anothen (3:3). Sama seperti “orang-orang Yahudi” menyalahartikan Yesus tentang pembangunan kembali Bait Allah, maka Nikodemus pun menafsirkan hal ini sebagai seseorang yang harus kembali masuk ke rahim bunda (3:4).



Maka, apa arti anothen? Beberapa versi Alkitab menerjemahkan “lahir kembali” dan yang lain “lahir dari atas.” Faktanya, anothen memang dapat berarti keduanya. Yesus datang dari atas, dari Allah (1:1dab.) dan menghendaki agar pengikut-Nya berada bersama-sama dengan Dia (17:24). Namun demikian, baik orang Yahudi maupun Yunani menggunakan ide kelahiran kembali ini untuk mengartikan dimulainya kehidupan yang baru, ketika orang-orang bukan Yahudi masuk ke dalam agama Yahudi, atau ketika seseorang menggabungkan diri dalam kultus ritual ibadah agama-agama Yunani. Ketika Nikodemus salah mengerti perkataan Yesus, hal ini mempersiapkan jalan untuk memahami penjelasan Yesus selanjutnya.



Air dan Roh



Yesus menjawab kesalahpahaman ini dengan menerangkan bahwa kita harus “dilahirkan dari air dan Roh” untuk masuk ke dalam Kerajaan Allah (3:5). Banyak sekali “air” di dalam injil ini: Yohanes membaptis dengan air (1:26); Yesus mengubah air menjadi anggur (2:9), menawarkan air hidup kepada perempuan di pinggir perigi (4:14), menyembuhkan di sisi kolam (5:7), berjalan di atasnya (6:19), menawarkannya kembali kepada orang-orang yang dahaga (7:37), menggunakannya untuk menyembuhkan (9:7) dan untuk membasuh kaki para murid (13:5). Ketika lambung Yesus ditikam, air juga keluar darinya (19:34).



Di dalam air terdapat warta mengenai pembersihan, penyembuhan dan pemuas kebutuhan terdalam. Karena itu tidak mengherankan bahwa sebagian orang menafsirkan air sebagai baptisan sedangkan Roh adalah sidi (pengakuan iman, atau krisma bagi kaum Katolik). Yang lain lagi menafsirkannya sebagai karunia kedua Pentakosta. Menurut hemat saya, bagian ini tidak berbicara mengenai baptis ataupun berkat Pentakosta.



Yesus mengontraskan pemahaman kelahiran rohani ini dengan pemahamannya yang bersifat harfiah. Kita harus beranjak dari kelahiran fisik menuju kelahiran rohani untuk masuk ke dalam Kerajaan Allah. Karena itulah, yang dilahirkan dari daging adalah daging, tetapi yang dilahirkan kembali itu seperti angin yang berembus ke sana dan ke mari yang tidak dapat dikenal dari mana asalnya (3:6-8). Kata Yunani pneuma berarti angin, napas, roh, yang keluar dari “paru-paru” Roh Kudus. Nikodemus harus keluar dari kegelapan, dilahirkan kembali, menghirup “napas baru” dan membiarkan dirinya dibawa dan diarahkan oleh embusan angin dari Allah.



No comments:

Post a Comment