Monday, May 12, 2008

DATANGLAH, YA ROH PENCIPTA: Liturgi Taize Pentakosta


“Datanglah, ya Roh Pencipta”


1. PERSIAPAN IBADAH

  • Latihan nyanyian-nyanyian meditatif (30 menit sebelumnya)
  • Suasana dalam ruang syahdu, temaram cahaya memenuhi ruang ibadah, dan kidung-kidung Taizé diperdengarkan.
  • Jemaat datang dan berdoa secara pribadi.


2. PROSESI: TERANG PENGHARAPAN: Bleib mit Deiner Gnade

Iring-iringan pembawa simbol Kristus memasuki ruangan ibadah: Salib, Firman Tuhan, Ikon Theotokos Bogorod, Lilin.

Petugas kemudian menyalakan lilin-lilin.

(Iring-iringan ini mengingatkan kita bahwa Kristus adalah Terang dunia yang sejati, yang yang dipilih sebelum dunia dijadikan, untuk menjadi Juruselamat kaum-Nya yang berdosa dan ditetapkan sebagai Pendamai dan Penebus).


3. DOA PUJIAN: MOHON PERDAMAIAN:Confitemini Domino


4. ROH MEMENUHI TUA-TUA (BILANGAN 11:24-30) dibaca oleh lektor.


5. BETAPA BANYAK PERBUATANMU, YA TUHAN (BERDASARKAN MAZMUR 104:24-35): Alleluia 11


Betapa banyak perbuatan-Mu, ya Tuhan . . . semua Kaujadikan dengan hikmat-Mu . . . ALLELUIA . . .

Kauciptakan mereka dengan roh-Mu, & Kau barui wajah bumi . . . ALLELUIA . . .

Biarlah kemuliaan Tuhan . . . tetap untuk selama-lamanya . . . ALLELUIA . . .

Biarlah Tuhan pun bersukacita . . . kar’na perbuatan-perbuatan-Nya . . . ALLELUIA . . .

Aku hendak menyanyi . . . bagi Tuhan selama hidupku . . . ALLELUIA . . .

Aku hendak bermazmur . . . selagi aku ada . . . ALLELUIA . . .


Lektor:


“Biarlah renunganku manis kedengaran kepada-Nya! Aku hendak bersukacita karena Tuhan . . . Pujilah Tuhan, hai jiwaku!”

. . . ALLELUIA . . .


6. H E N I N G


7. PUJIAN SYUKUR: El Senyor


8. ROH KUDUS DIJANJIKAN (KISAH PARA RASUL 1:4-8) dibaca oleh lektor


9. DATANGLAH, TERANGI HATI KAMI!: Veni Lumen Cordium

Solois:


Roh Kudus, yang dimuliakan bersama Bapa dan Kristus, kami menyembah-Mu . . . Veni Sancte Spiritus . . .

J: Veni lumen cordium.


Roh Kudus, yang dijanjikan Sang Bapa, terangi hati kami . . . Veni Sancte Spiritus . . .

J: Veni lumen cordium.


Roh Kudus, yang diutus oleh Bapa dan Kristus, kuduskanlah kami . . . Veni Sancte Spiritus . . .

J: Veni lumen cordium.


Roh Kudus, yang berdoa dengan senyap dalam diri kami, beri kami kekuatan . . . Veni Sancte Spiritus . . .

J: Veni lumen cordium.


Roh Kudus, yang diam dalam tiap hati orang percaya, pimpinlah hidup kami . . . Veni Sancte Spiritus . . .

J: Veni lumen cordium.


Roh Kudus, yang memperbarui wajah bumi, pulihkan ciptaan-Mu . . . Veni Sancte Spiritus . . .

J: Veni lumen cordium.


10. H E N I N G


11. TURUNNYA JANJI BAPA (KISAH PARA RASUL 2:1-11)


Lektor Laki-laki:


Ketika tiba hari Pentakosta, semua orang percaya berkumpul di satu tempat. Tiba-tiba turunlah dari langit suatu bunyi seperti tiupan angin keras yang memenuhi seluruh rumah, di mana mereka duduk;


Lektor Perempuan:


dan tampaklah kepada mereka lidah-lidah seperti nyala api yang bertebaran dan hinggap pada mereka masing-masing.


Lektor bersama-sama:


Maka penuhlah mereka dengan Roh Kudus, lalu mereka mulai berkata-kata dalam bahasa-bahasa lain, seperti yang diberikan oleh Roh itu kepada mereka untuk mengatakannya.


Lektor Laki-laki:


Waktu itu di Yerusalem diam orang-orang Yahudi yang saleh dari segala bangsa di bawah kolong langit. Ketika turun bunyi itu, berkerumunlah orang banyak. Mereka bingung karena mereka masing-masing mendengar rasul-rasul itu berkata-kata dalam bahasa mereka sendiri. Mereka semua tercengang-cengang dan heran, lalu berkata: "Bukankah mereka semua yang berkata-kata itu orang Galilea? Bagaimana mungkin kita masing-masing mendengar mereka berkata-kata dalam bahasa kita sendiri, yaitu bahasa yang kita pakai di negeri asal kita: kita orang Partia, Media, Elam, penduduk Mesopotamia, Yudea dan Kapadokia, Pontus dan Asia, Frigia dan Pamfilia, Mesir dan daerah-daerah Libia yang berdekatan dengan Kirene, pendatang-pendatang dari Roma, baik orang Yahudi maupun penganut agama Yahudi, orang Kreta dan orang Arab, kita mendengar mereka berkata-kata dalam bahasa kita sendiri tentang perbuatan-perbuatan besar yang dilakukan Allah."


12. DATANGLAH ROH PENCIPTA! (LITANI BERDASARKAN YOHANES 7:37-39): Veni Lumen


Solois:


Air sumber hidup . . . puaskan kami . . .


Roh yang mulia . . . mengalirlah . . .


Roh Sang Pencipta . . . pulihkan kami . . .


Roh Sang Penebus . . . b’rikan kami damai-Mu . . .


Roh Sang Pembaru . . . b’ri kami pengharapan . . .


Roh Allah yang kekal . . . b’ri kami kehidupan . . .


13. H E N I N G


14. ROH SUMBER CINTA KASIH!


15. NYANYIKAN LAGU BARU! (BERDASARKAN MAZMUR 96): Singt dem Herrn


Solois:


Menyanyilah- bagi- Tuhan, hai se-genap isi- bumi! . . .


Menyanyilah- bagi- Tuhan, dan pu-ji-lah- na-ma-Nya! . . .


Kabarkan keselamat-an-Nya, dan c’ri-takan- kemuliaan-Nya! . . .


Tuhan mahabesar, sangat terpuji, Ia lebih dahsyat dari s’galanya! . . .


Kepada Tuhan, hai suku dan bangsa; kepada Tuhan kemuliaan! . . .


Katakanlah di antara- bangsa, bahwa Tuhan itulah Raja! . . .


Bersyukurlah sebab Dia baik, kasih setia-Nya untuk s’lamanya.


16. DOA UMAT: Ubi Caritas


  • “Datanglah, Roh Kudus, dan pancankanlah dari surga sinar gemilang cinta-Mu . . . Datanglah, Pelindung kaum miskin! Datanglah, Roh Pemurah! Datanglah, Cahaya hati kami”

(disambut dengan nyanyian UBI CARITAS)


  • “Penghibur yang sempurna, Engkau mendamaikan jiwa kami . . . Kesegaran jiwa yang mengagumkan, Engkau meringankan beban dalam kesusashan, dan kekuatan dalam cobaan. Datanglah, Roh Kudus!”

(disambut dengan nyanyian UBI CARITAS)


** Jemaat-jemaat menaikkan doa spontan:


· Kesatuan Gereja Tuhan dan kesaksian-Nya di dunia

(disambut dengan nyanyian UBI CARITAS)


· Kemiskinan dan ketidakadilan

(disambut dengan nyanyian UBI CARITAS)


· Kerusakan alam dan pemanasan global

(disambut dengan nyanyian UBI CARITAS)


  • PENUTUP DOA SYAFAAT:

“Cahaya segala kebaikan, masuklah hingga relung hati kami . . . Lunakkan kekerasan hati kami, kobarkan semangat kami, puaskan dahaga kami, sembuhkanlah luka kami, berilah kami sukacita yang takkan sirna. Pancarkanlah dari surga sinar gemilang cinta-Mu. Datanglah, Roh Kudus!”

(disambut dengan nyanyian UBI CARITAS)


17. HIDUP DALAM ALLAH SUMBER CINTA: Bog jest milosçia


18. DOA BAPA KAMI (Semua jemaat)


Bapa kami yang di sorga, Dikuduskanlah nama-Mu,

datanglah Kerajaan-Mu,

jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di sorga.

Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya

dan ampunilah kami akan kesalahan kami,

seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami;

dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan,

tetapi lepaskanlah kami dari pada yang jahat.

[Karena Engkaulah yang empunya Kerajaan dan kuasa dan kemuliaan sampai selama-lamanya. Amin.]


19. DOA PAMUNGKAS (oleh seorang Gembala Jemaat)


Roh Kudus, kami ingin menyambut-Mu dengan sederhana. Engkau menginginkan kami menghayati misteri kehidupan-Mu di dalam diri kami, dengan mengolah hati sanubari kami.

Semoga nyala api cinta Kristus berdiam di dalam diri kami. Karena dengan cinta kasih itulah, Kristus telah mengasihi kami terlebih dahulu. AMIN.


20. DALAM DAMAI ALLAH: Nunc Dimittis


21. DOA PRIBADI DI DEPAN SALIB

(Kelompok Pemuji menaikkan nyanyian “Tuhanlah Cinta”)


22. PERMENUNGAN PRIBADI / KELOMPOK


  1. Apa makna Pentakosta untuk hidup Saudara tahun ini?

  1. Apa yang menjadi tekad Saudara setelah memperingati Turunnya Roh Kudus?

  1. Apa yang Saudara dapat kerjakan untuk mendukung pekerjaan-pekerjaan misi Kerajaan Allah dan kesaksian di tengah dunia?

  1. Apa yang Tuhan bisikkan ke dalam hati Saudara selama Doa Taizé tadi untuk segera Saudara lakukan?


TERPUJILAH ALLAH!


No comments:

Post a Comment