Friday, June 6, 2008

BERBAHAGIALAH ORANG-ORANG YANG BERDUKACITA

BERBAHAGIALAH ORANG-ORANG YANG BERDUKACITA



Ada Banyak Sengsara di Dunia


Kehidupan tiap-tiap manusia penuh dengan penderitaan. Dan tidak ada penghiburan yang tersedia untuk semua penderitaan. Seorang suami, yang berdiri di kubur istrinya, mungkin pernah (atau sedang) memberontak terhadap Tuhan; dan dalam kepahitan-Nya, ia mengutuki Bapa yang Mahakuasa, sebab Ia telah mengambil satu-satunya yang dicintainya, lalu ia pun merasa tak akan mendapat penghiburan. Ia tak terhibur karena menentang kehendak Tuhan dan sedikit pun tak mau tahu tentang penyerahan dan kepercayaan.


“Berbahagialah orang-orang yang berdukacita,” demikian sabda Tuhan Yesus kepada murid-murid-Nya. Kalau kegelapan dukacita meliputi jiwa mereka, maka Yesus mengedangkan tangan-Nya. Lebih-lebih, di saat lain Ia pun hendak menjadi Pemimpin mereka. Siapa yang memegang tangan Kristus, ia dibimbing oleh-Nya di jalan yang terang ke negeri penghiburan, dalam penyertaan-Nya yang mahadahsyat dan tak terselami.


Dengan terang rahmat-Nya Kristus mengajar umat-Nya, untuk apa sengsara kita itu. Rahmat ini dikirim oleh Bapa untuk melepaskan manusia dari kefanaan dan mengarahkan pandang serta usahanya pada yang kekal. Di tengah kesakitan badan, penghinaan, rintangan dan kecurigaan orang, mengertilah kita bahwa kesementaraan itu tak dapat memberi kita kebahagiaan yang dicari-cari oleh hati kita. Maka mata kita diarahkan ke atas, kepada Tuhan. Mungkin pada saat pertama kita ingat akan Dia sebagai Hakim yang menghukum. Tetapi kita membiarkan diri kita dipimpin oleh Kristus, maka segera kita mengakui cinta-kasih Tuhan. Maka, hati kita melimpah dengan syukur atas rahmat di atas kesengsaraan itu; kita menikmati penghiburan serta sabda-sabda-Nya di tengah-tengah dukacita. Apa sebabnya? Karena kita tahu, bahwa kita bersatu dengan Bapa, yang mengatur segala sesuatu bagi keselamatan kita.




Dukacita karena Dosa-dosa yang Dibuat


Masih ingatkah Anda akan suatu peristiwa yang membuat Anda benar-benar menyesal, dan berdukacita? Dukacita yang besar, yang disebabkan oleh kesalahan Anda! Ada sesuatu antara Anda dan Bapa yang di surga. Anda telah menghina-Nya dan berbuat sekehendak hati. Dengan penuh penyesalan kepada Bapa, Anda mengakui segenap dosa Anda. Lalu Anda pulang dengan sukacita! Dan itu pun tak terjadi hanya sekali. Anda merasakan kelepasan yang Allah sudah berikan kepada Anda, sehingga Anda pun ingin bersorak-sorai kegirangan. Anda begitu bahagia olehnya.


“Berbahagialah mereka yang berdukacita, sebab mereka akan dihibur.” Biasanya, para biarawan mempunyai kebiasaan untuk mengaku, “Aku telah sangat menghina nama Tuhan.” Tetapi bagi kita, tidak ada dasar dan alasan untuk berputus asa. Asal saja, ada dukacita dan penyesalan, karena seorang Bapa yang mahabaik telah kita hina, dan kita patut mendapat ganjaran atas tindakan kita itu; namun Allah memberikan pengampunan ketika kita datang dengan penyesalan dan dukacita yang mendalam. Maka lihatlah, dukacita itu akan berubah menjadi sukacita dan kedamaian. Tiada sesuatu pun yang diingini Bapa selain kembalinya si anak hilang. Sang Putra telah menumpahkan darah-Nya untuk dia; Roh Kudus mengharapkan agar kita dapat memiliki jiwa seperti itu.


Berbahagialah orang yang berdukacita, yang berlutut di hadapan Bapa, yang percaya kepada kerahiman Allah serta yang mendambakan cinta-kasih-Nya yang tak terhingga itu, “Aku bebaskan engkau dari dosa!” Kepercayaan terhadap ucapan inilah yang mengubah dukacita menjadi sukacita dan yang membahagiakan hati, seperti yang telah dijanjikan oleh Kristus.




Dukacita dalam Persatuan dengan Kristus


Kristus yang termulia itu kini tinggal bersama Bapa dalam kebahagiaan yang kekal. Tiada sesuatu pun dan tiada seorang pun yang dapat mengurangi kebahagiaan itu. Akan tetapi dalam suatu masa, dan sekali saja terjadi, ketika Ia berjalan di atas bumi, Kristus telah menderita sengsara. Segala dosa manusia dari segala masa dan segala negeri dipikul-Nya untuk memberi pemulihan kehormatan kepada Bapa serta membuka kedamaian antara Bapa dan umat manusia.


Kristus juga mempersatukan ke dalam diri-Nya segala dukacita umat-Nya yang mengalami sengsara oleh karena nama Tuhan-Nya. Kristu menyatukan dukacita ini dengan Hati Kudus-Nya sendiri. Hal ini pun merupakan undangan bagi umat-Nya untuk menerbitkan belas kasihan Hati Sang Allah-Manusia sejati itu, yaitu bila kita berdukacita dan sengsara bila menanggung kehinaan oleh karena nama Tuhan, bila kita berdukacita karena kebutaan dan malapetaka yang sedemikian besar, dukacita oleh karena sedemikian banyaknya daya, kuasa yang akan merintangi kita untuk memerangi dosa dan kejahatan serta kebatilan dari muka bumi. Yesus kelak akan memuji kita sebagai orang-orang berbahagia! Dan kita pun akan dihibur! Sekali kelak, akan tiba masanya, bahwa Tuhan akan diakui dan dipermuliakan oleh segala manusia Kristus akan meraja dan seluruh umat-Nya akan bersukacita dan mengalami keselamatan bersama-sama dengan Dia.


Percikan Permenungan: “Berbahagialah orang-orang yang berdukacita, sebab mereka akan dihibur.”


Doa: Ungkapkanlah isi hati Anda kepada Allah Bapa di surga. Berbicaralah kepada Kristus tentang dukacita Anda, tentang penghiburan yang Anda dambakan dan yang Anda perlukan.


No comments:

Post a Comment