Tuesday, May 1, 2007

Stres dan Tubuh 3: Berolah Raga dan Bersantai


STRES DAN TUBUH 3

Para dokter mengingatkan bahwa kurang olah raga adalah risiko kesehatan yang paling serius yang kita hadapi. Berolah raga dengan giat dapat menekan rasa lapar, merangsang kreativitas, melawan depresi, menurunkan berat badan, dan menurunkan stres. Jika kita tidak berolah raga secara teratur, kita hidup dengan bak penampung bocor yang segera akan kering!

Dua puluh menit sehari, tiga kali seminggu, itulah yang diperlukan untuk membangun cadangan fisik melalui olah raga. Berlari, berenang, bersepeda atau berjalan-jalan santai mempersiapkan tubuh kita menghadapi stres. Pada saat kita berpikir bahwa tidak ada risikonya membiarkan satu minggu, atau satu bulan, atau satu tahun belalu tanpa olah raga, apa yang sebenarnya sedang terjadi hampir sama dengan membiarkan kebocoran semakin besar di dalam bak penampung kita. Apabila suatu hari kita datang kepada bak itu, bak itu kering.

Rasul Paulus berbicara mengenai kehidupan spiritual sebagai suatu perlombaan lari dan melatih tubuhnya dan menguasainya dalam segala hal sebagai suatu persiapan bagi perlombaan itu (1Kor. 9.24). Berolah raga adalah suatu cara di mana kita mempersiapkan tubuh kita dan diri kita bagi perlombaan hidup.

Di sisi lain, bersantai juga penting. Herbert Benson menemukan bahwa dengan mengajar orang untuk bersantai, tekanan darah tinggi (hipertensi) bisa turun atau bahkan hilang bagi banyak orang. Ditemukan bahwa mempelajari bentuk bersantai yang sederhana dapat mengubah stres psikologis pada tubuh. Kemudian, ia menemukan bahwa memadukan latihan-latihan bersantai yang sederhana dengan kepercayaan-kepercayaan spiritual yang mendalam dari seseorang dapat meningkatkan kesejahteraan orang tersebut. Benson menganjurkan agar dua kali sehari, yaitu pada waktu yang ditentukan, seseorang hendaknya menemukan posisi yang nyaman, menutup mata, mengendorkan otot-otot, mengatur pernapasan, dan dengan sikap yang pasif, memusatkan perhatian pada sebuah kalimat atau kata yang merupakan pusat sistem kepercayaannya.

Jika kita mengikutsertakan tubuh kita dalam setiap waktu dari doa harian kita, maka kita dapat membangun sebuah waduk dalam tubuh kita yang akan membantu kita menghadapi stres hidup. Waktu doa harian untuk bersyukur atas tubuh kita, kemudian mengambil waktu guna membiarkan tubuh kita bersantai, sangatlah penting. Kadang-kadang, pikirkanlah adanya tekanan dalam masing-masing otot meluncur keluar dan menyusup masuk ke lantai. Atau di lain waktu, pikirkan cahaya Kristus memenuhi dan menghangatkan setiap bagian tubuh Anda. Perhatikan juga pernapasan Anda, atau pusatkan perhatian pada sebuah doa kuno Gereja, tariklah napas dalam-dalam dan katakan, “Tuhan Yesus Kristus,” kemudian menghela napas dan berkata, “Kasihanilah aku.”

No comments:

Post a Comment