Friday, January 25, 2008

Berakar di dalam Kristus, Dibangun di atas Dia

BERAKAR DI DALAM KRISTUS, DIBANGUN DI ATAS DIA
Kolose 2:6-10


Pertumbuhan iman mensyaratkan dasar yang teguh. Kita dapat terjemahkan secara bebas ayat 6-7 demikian, “Kamu telah menerima [pengajaran mengenai] Kristus Yesus, berjalanlah terus di dalam Dia, dengan berakar di dalam Dia, dibangun di atas Dia, bertambah teguh di dalam iman . . . dan melimpah dengan syukur.”

Kata “menerima” dalam bahasa asli (paralambanō) bukan berarti menerima Kristus secara pribadi, seperti saya menerima tunangan saya sebagai pendamping hidup; tetapi menerima pengajaran mengenai Kristus; sama seperti seorang murid muda Yahudi menerima pengajaran Taurat dari gurunya, itulah makna kata “menerima.” Kata ini tidak pernah dipakai dalam tradisi rabinik, kitab-kitab PB maupun kesastraan kuno pada waktu itu untuk menyatakan tindakan menerima seorang pribadi. Selalu yang dimaksud adalah menerima ajaran.

Juga perhatikan “iman yang telah diajarkan kepadamu.” Implikasinya, ada iman lain. Jadi, betapa vitalnya pengajaran (atau doktrin!) Kristologi dalam kehidupan iman. Kristologi menjadi prasyarat bagi siapa pun yang mau bertumbuh. Dengan menerima Kristus, maka aspek-aspek lain dalam kehidupan Kekristenan menjadi mungkin.

Pertama, orang Kristen diibaratkan sebagai tanaman yang berakar. Di pelajaran biologi, akar tunggang memiliki daya cengkeram yang kuat, sehingga tumbuhan tidak mudah tercabut dari tanah. Kristus dikiaskan sebagai tanah, dan orang Kristen adalah tumbuhan itu. Hanya melalui kesatuan dengan Yesus Kristus, maka kita dapat bertumbuh.

Kedua, kiasan kedua adalah bangunan. Kristus bak pondasi, dan orang Kristen adalah bangunan yang berdiri. Tegak dan kokohnya bangunan sangat ditentukan oleh kuat-tidaknya pondasi itu. Menno Simons senang dengan 1 Korintus 3:11, karena kiasan Kristus sebagai pondasi dipakai. Gereja menyanyikan kidung, “The Church’s One Foundation is Jesus Christ my Lord,” satu-satunya pondasi gereja adalah Yesus Kristus Tuhan.

Rindukah kita bertumbuh makin dewasa dalam kehidupan rohani kita? Kenallah Kristus yang sejati. Jangan sampai Kristus yang lain! Inilah kerinduan yang sederhana di hati orang-orang Mennonit. Bersama-sama Gereja Mennonit di dunia, yang pada hari ini kita merayakan Hari Ibadah Doa Sedunia, marilah kita menempatkan Kristus sebagai satu-satunya dasar yang telah diletakkan!

TERPUJILAH ALLAH!

No comments:

Post a Comment