Wednesday, September 10, 2008

Dapatkah Keselamatan Hilang? (6)



KEBERATAN­-KEBERATAN ATAS DOKTRIN KETEKUNAN ORANG KUDUS



A. Doktrin Ketekunan Orang Kudus Membuat Orang Kristen Hidup Sekehendak Hatinya



Sebagian orang menuduh, bahwa doktrin ketekunan orang kudus membuat seorang Kristen menjadi ceroboh, sembrono dan tidak bermoral. Penulis pernah berjumpa dengan seseorang yang menentang doktrin ini, lalu mengatakan bahwa negara-negara yang semula menganut doktrin ini, kini hidupnya semrawut. Contoh yang diambil adalah Belanda, sebab di sana telah dilegalkan pernikahan sesama jenis.



Tuduhan ini tentu tidak benar. Tidak dasar yang cukup kuat untuk mengatakan demikian. Sungguh benar, Alkitab mencatat bahwa kita dijaga oleh anugerah Allah, tetapi doktrin ini tidak menganjurkan suatu ide bahwa Allah tidak memberi daya dukung sehingga kita pun menjadi waspada, rajin dan berdoa. Allah merancangkan keselamatan, memberikan anugerah keselamatan itu, tetapi juga Allah memberikan sarana keselamatan. Itulah sebabnya Tuhan Yesus mengajar dan menasihati kita untuk tetap berdoa. Paulus menasihati gereja untuk menjaga kekudusan hidup. Petrus mendorong gereja untuk bertahan dan tetap menjadi saksi di tengah-tengah impitan dan penganiayaan.



Dengan begitu, iman Kristen berbeda dengan determinisme fatalistik. Artinya, ada suatu kuasa absolut yang berkehendak melalui takdir ilahi, dan apa pun yang dikatakannya pasti jadi, entah bagaimana pun caranya. Misalnya, sebut saja Kuasa itu sebagai Allah. Allah berkehendak untuk menakdirkan seseorang untuk selamat. Lalu, apa pun jadinya, entah dia menjadi pencuri, pembunuh, perampok seumur hidupnya, pada waktu kematiannya, Allah mempunyai hak penuh untuk memberikan surga kepadanya. Sebaliknya, ada orang yang saleh dan hidupnya suci, tetapi bila memang Allah tidak berkendak untuk menyelamatkan orang itu, maka orang itu pun sudah pasti akan masuk ke neraka.



Allah yang diberitakan oleh iman Kristen bukanlah Allah yang demikian. Allah preserves Gereja-Nya supaya Gereja perserveres hingga akhirnya.



B. Doktrin Ketekunan Orang Kudus Bertolak Belakang dengan Berita Alkitab



1. Ayat-ayat yang Berisi Peringatan Adanya Kemurtadan



Jika memang anugerah keselamatan itu sekali untuk selamanya, dan setiap orang percaya tidak mungkin terhilang, maka apakah faedah dari ayat-ayat yang memperingatkan orang supaya tidak berbalik dari Tuhan?



Dan karena makin bertambahnya kedurhakaan, maka kasih kebanyakan orang akan menjadi dingin. Tetapi orang yang bertahan sampai pada kesudahannya akan selamat (Mat. 24:12)



Sebab kamu harus bertekun di dalam iman, tetap teguh dan tidak bergoncang, dan jangan mau digeser dari pengharapan Injil, yang telah kamu dengar dan yang telah dikabarkan di seluruh alam di bawah langit, . . . (Kol. 1:23)



Karena itu harus lebih teliti kita memperhatikan apa yang telah kita dengar, supaya kita jangan hanyut dibawa arus (Ibr. 2:1)



Karena kita telah beroleh bagian di dalam Kristus, asal saja kita teguh berpegang sampai kepada akhirnya pada keyakinan iman kita yang semula (Ibr. 3:14)



Tetapi kami ingin, supaya kamu masing-masing menunjukkan kesungguhan yang sama untuk menjadikan pengharapanmu suatu milik yang pasti, sampai pada akhirnya, agar kamu jangan menjadi lamban, tetapi menjadi penurut-penurut mereka yang oleh iman dan kesabaran mendapat bagian dalam apa yang dijanjikan Allah (Ibr. 6:11)



Barangsiapa mengatakan, bahwa ia ada di dalam Dia, ia wajib hidup sama seperti Kristus telah hidup (1Yoh. 2:6)



Semua bagian Alkitab yang berisikan peringatan, sesungguhnya menerangkan bahwa Allah yang telah memberikan jaminan pasti kepada orang beriman itu juga memberikan sarana anugerah bagi mereka hingga mereka mendapatkan seluruh janji Allah. Bandingkanlah ini dengan pengalaman rasul Paulus di Kisah Para Rasul 27:22-25.



2. Ayat-ayat yang Berisi Nasihat untuk Bertekun di dalam Pengudusan



Ayat-ayat seperti ini tentu tidak perlu bila tidak ada keragu-raguan mengenai keberlangsungan keselamatan pada masa yang akan datang. Sama seperti hal ini atas, maka sesungguhnya keberatan ini tidak dapat dipertahankan. Sebab Allah memakai sarana-sarana hidup moral dan kekudusan supaya umat-Nya dapat mencapai tujuan akhir yang ditetapkan-Nya.



3. Ayat-ayat yang Langsung Membuktikan Adanya Pemurtadan



Beberapa orang telah menolak hati nuraninya yang murni itu, dan karena itu kandaslah iman mereka, di antaranya Himeneus dan Aleksander, yang telah kuserahkan kepada Iblis, supaya jera mereka menghujat (1Tim. 1:19-20)



Perkataan mereka menjalar seperti penyakit kanker. Di antara mereka termasuk Himeneus dan Filetus, yang telah menyimpang dari kebenaran dengan mengajarkan bahwa kebangkitan kita telah berlangsung dan dengan demikian merusak iman sebagian orang (2Tim. 2:17-18)



Demas telah mencintai dunia ini dan meninggalkan aku (2Tim. 4:10)



Sebagaimana nabi-nabi palsu dahulu tampil di tengah-tengah umat Allah, demikian pula di antara kamu akan ada guru-guru palsu. Mereka akan memasukkan pengajaran-pengajaran sesat yang membinasakan, bahkan mereka akan menyangkal Penguasa yang telah menebus mereka dan dengan jalan demikian segera mendatangkan kebinasaan atas diri mereka. Banyak orang akan mengikuti cara hidup mereka yang dikuasai hawa nafsu, dan karena mereka Jalan Kebenaran akan dihujat (2Ptr. 2:1-2)



Perlu kita catat, tidak ada satu ayat pun di dalam Alkitab yang menyatakan bahwa orang-orang ini benar-benar telah mendapatkan anugerah keselamatan. Masa akhir mereka membuktikan apakah mereka telah menerima anugerah dari Allah itu. Jika mereka kehilangan, maka hal ini membuktikan bahwa mereka sesungguhnya tidak memiliki anugerah keselamatan itu.



Perhatikan beberapa bagian firman Tuhan di bawah ini:



Akan tetapi firman Allah tidak mungkin gagal. Sebab tidak semua orang yang berasal dari Israel adalah orang Israel (Rm. 9:6)



Barangsiapa berkata, bahwa ia berada di dalam terang, tetapi ia membenci saudaranya, ia berada di dalam kegelapan sampai sekarang (1Yoh. 2:9)



Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Sardis: Inilah firman Dia, yang memiliki ketujuh Roh Allah dan ketujuh bintang itu: Aku tahu segala pekerjaanmu: engkau dikatakan hidup, padahal engkau mati! (Why. 3:1)



Yohanes pun memperingatkan gereja Tuhan, mengenai sejumlah orang yang “Memang mereka berasal dari antara kita, tetapi mereka tidak sungguh-sungguh termasuk pada kita; sebab jika mereka sungguh-sungguh termasuk pada kita, niscaya mereka tetap bersama-sama dengan kita. Tetapi hal itu terjadi, supaya menjadi nyata, bahwa tidak semua mereka sungguh-sungguh termasuk pada kita” (1Yoh. 2:19)



No comments:

Post a Comment