Sunday, April 6, 2008

KEUTUHAN CIPTAAN: KELUARGA, KEINDAHAN DAN PENGHARAPAN (5)


Pengakuan- pengakuan

Permenungan teologis melalui kesusastraan di atas kiranya mengantar kita untuk membuat pengakuan-pengakuan di hadapan Tuhan, akan hal di mana kita hidup dan apa yang telah kita lakukan untuk bumi serta ciptaan.

Bumi kita makin panas. Sir John Houghton FRS dari Universitas Cambridge, Inggris, mengatakan bahwa perubahan iklim disinyalir oleh masyarakat dunia, baik para ilmuwan maupun politisi sebagai “masalah terbesar yang dihadapi oleh dunia” dan merupakan satu “senjata penghancur massal.” Bumi kita terasa kian panas oleh karena polusi global. Polusi global menuntut solusi global.

Dari mana asal polusi global tersebut? Oleh karena populasi dunia bertambah banyak, dibarengi dengan perkembangan industri yang cepat. Dua hal inilah yang menyebabkan degradasi lingkungan dalam skala yang sangat besar. Celakanya, sejumlah pihak merasa degradasi ini tidak terjadi. Atau, sekelompok orang lain mengatakan bahwa degradasi itu bukan masalah besar.

Houghton mendaftar isu-isu yang pokok mengenai ancaman terhadap keberlangsungan kehidupan dunia.

· Pemanasan Global dan Perubahan Iklim: berkait erat dengan energi, transportasi, kepunahan keragaman makhluk hidup, penebangan hutan.

· Pergeseran Penggunaan Tanah: berkait erat dengan kepunahan keragaman makhluk hidup, penebangan hutan, perubahan iklim, berkurangnya lahan subur, air.

· Konsumsi: berkait erat dengan sampah, ikan, makanan, energi, transportasi, penebangan hutan, air.

· Sampah: berkait erat dengan konsumsi, dan keberlangsungan kehidupan.

Tahukah kita, tiap tahun luas hutan tropis digunduli dan dibakar hampir sama dengan 1/2 s.d. 2/3 pulau Jawa? Penggundulan hutan itu sebagian besar dipakai untuk pengadaan mebel dan perkakas dari kayu, beberapa lagi untuk memelihara ternak di negara-negara yang paling kaya di dunia! Tingkat penggundulan hutan inilah yang kemudian secara signifikan menaikkan gas-gas rumah kaca seperti karbon dioksida dan methana, yang pada gilirannya menaikkan suhu udara.

Menurut laporan State of the World, CO2 di atmosfer kini mencapai titik tertinggi dibandingkan dengan 420.000 tahun bahkan mungkin 20 juta tahun! Pemanasan ini telah membunuh secara langsung 150.000 orang per tahun di semua belahan dunia. Tahun 2003 dicatat sebagai tahun paling panas. Oleh karena pemanasan ini, 20.000 orang di belahan Eropa meninggal dunia. Di Kanada utara, dekat dengan Zona Antartika, es mulai meleleh dan hal ini menyebabkan tidak hanya kematian banyak binatang tetapi juga menaikkan permukaan air di seluruh dunia. Negara-negara rendah, misalnya Maladewa (Madagaskar) dan Bangladesh terancam tenggelam. Bahkan menurut Houghton, sebelah selatan China dan pulau-pulan di Lautan India dan Pasifik dalam tahun-tahun mendatang tak mungkin dapat mempertahankan pulau mereka dan jutaan orang akan diungsikan. O o . . . !!! Itu berarti termasuk kepulauan Nusantara, dan Pulau Jawa tempat tinggal saya!

Hutan Amazon di Amerika Selatan beberapa dekade terakhir ini menjadi sasaran para tuan tanah utnuk memperkaya diri mereka. Hutan hujan ini dikenal sebagai salah satu “paru-paru dunia.” Setengah dari hutan hujan telah dimusnahkan! Pada tahun 1900, 70% wilayah Filipina adalah hutan yang rimbun. Sekarang hanya tinggal 16% dan dua tahun lagi diperkirakan hanya tinggal 5% atau 9%, tergantung seberapa banyak perusahaan asing diizinkan untuk melanjutkan eksploitasi mereka.

Indonesia yang memiliki 10% dari jumlah hutan hujan yang tersisa, juga merupakan daerah terbesar yang mengalami penebangan hutan! Sekitar 3,8 juta hektar pohon-pohon di hutan Indonesia ditebangi, 80% daripadanya secara ilegal. Kamboja, Vietnam, Nepal, Malaysia serta Myanmar menyusul menjadi negara-negara yang kehilangan hutan mereka. Kebanyakan hutan di daerah Sabah dan Malaysia Timur (belahan utara Pulau Kalimantan) ditebang untuk diolah menjadi mebel yang diekspor ke negara-negara kaya seperti Jepang, China, Hong Kong, Eropa dan Amerika Serikat.

Di antara semua negara, Amerika Serikat merupakan negara penghasil karbon dioksida tertinggi, yang berasal dari asap mobil, sistem pemanas ruangan dan dari pabrik-pabrik. Dari totalitas populasi dunia, negara ini hanya 4% jumlahnya, tetapi bertanggung jawab dengan hampir 25% dari semua gas rumah kaca yang menyebabkan pemanasan dunia. Negara yang terbilang paling kaya di dunia ini bertanggung jawab oleh sebab 20.000 kilo CO2 per tahun. Sedangkan Eropa menyusul kemudian, 6.400 kilo. Bandingkan negara Afrika yang terbilang panas itu, hanya membuang CO2 sebanyak kurang dari 1.000 kilo.

Dari analisis ini, dapatlah kita ambil kesimpulan bahwa sejumlah kecil kelompok manusia telah mengeksploitasi kenyamanan hidup sisa jumlah orang di seluruh dunia. Gaya hidup negara-negara super maju, yang diwarnai oleh pemborosan, konsumeris merupakan ancaman terbesar bagi masa depan planet kita. Celakanya, gaya hidup ini dengan begitu mudahnya diekspor ke negara-negara sedang berkembang di Asia Tenggara dan sejumlah kota di Afrika, yang memang suka berkiblat kepada gaya-gaya negara-negara tersebut.

No comments:

Post a Comment