Thursday, April 3, 2008

NUH BELAJAR PATUH

NUH BELAJAR PATUH

Kejadian 6.9-22

Zaman sekarang ini, susah loch Metaners untuk cari orang yang mau patuh kepada hukum Allah. Bukan berarti mesti jadi orang yang perfect, sempurna. Tapi mau patuh n’ jalanin apa yang Tuhan kehendaki.

Kadang-kadang kita malah iri ‘ama kejahatan orang lain, “Dia kan juga begitu, kenapa saya nggak boleh?” Bukannya kita berkata, “Sekalipun orang lain begitu, sebagai anak Allah, aku tidak boleh begitu!” Yang kita jadiin standar ternyata manusia, n’ bukan Allah.

Kita udah pelajari, hakikat dosa itu melanggar hukum Allah, n’ jadiin diri sendiri standar kebenaran n’ moral. Dan ketika kita jatuh ke dalam dosa, sesungguhnya kita nggak mungkin kembali kepada Tuhan dengan kekuatan sendiri.

Tapi nggak begitu dengan Nuh. Nuh disebut orang yang benar, n’ nggak bercela. Nuh juga manusia. Ia pun dilahirkan dalam dosa. Tapi maksudnya dia orang benar tuh bahwa ia mau patuh kepada hukum moral Tuhan. Sama seperti Henokh, ia pun hidup bergaul dengan Allah (ay. 9).

Lihatlah Metaners, apa yang terjadi dengan orang-orang yang hidupnya bergaul dengan Allah. Henokh diangkat Tuhan, sehingga ia nggak saksikan kejahatan manusia yang lebih besar. Ia dipisahkan dari segala kejahatan. Sedangkan keadaan Nuh kita tahu: ia dan seisi rumahnya diselamatkan dari hukuman air bah yang besar!

Metaners, selalu ada berkat bagi orang-orang yang patuh! Kadang kita nggak bisa ngelihat berkat itu sekarang. Tapi kelak Tuhan akan tunjukin ke kita, kepatuhan kita saat ini sama sekali nggak sia-sia. Tanda orang pilihan Allah adalah patuh kepada Allah. Nah oleh sebab itu, yuuk kita terus belajar untuk patuh kepada Tuhan! Ya, dari usia remaja ini!

1 comment:

  1. setiap hari, bahkan setiap saat, saya bilang saya akan patuh pada Tuhan...tapi tidak pernah saya kerjakan. saya Muslim, tetapi saya iri kepada siapapun yang bisa patuh pada firman Tuhan, baik yang mengikuti Perjanjian Lama, Perjanjian Baru atau Al-Qur'an. saya suka mempelajari agama-agama, tetapi tidak pernah bisa beragama, bukan karena nggak ngerti, tapi karena malas, atau entah apa.

    entri yang bagus.

    ReplyDelete